Abstrak


Pembelajaran Menulis Argumentasi Siswa Kelas X Sma Negeri Berstandar Nasional Di Kabupaten Karanganyar


Oleh :
Nita Nur`Aini - K1208107 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran menulis argumentasi siswa kelas X SMA negeri berstandar nasional di Karanganyar yang meliputi: (1) persepsi guru mengenai pembelajaran menulis argumentasi; (2) pelaksanaan pembelajaran menulis argumentasi yang dilakukan guru pada siswa; (3) kendala yang timbul dalam pembelajaran menulis argumentasi; dan (4) upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang timbul dalam pembelajaran menulis argumentasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang mengambil sampel di SMA Negeri 2 Karanganyar dan SMA Negeri Karangpandan. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam, dan analisis dokumen. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif yang meliputi empat komponen, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, persepsi guru mengenai pembelajaran menulis argumentasi terbagi menjadi dua, yaitu pembelajaran yang berorientasi pada praktik dan teori secara berimbang, dan pembelajaran yang berorientasi pada praktik. Kedua, pelaksanaan pembelajaran menulis argumentasi berlangsung secara kooperatif dengan diskusi kelompok, kooperatif dengan media surat kabar, dan kooperatif dengan debat. Ketiga, kendala-kendala yang ditemukan dalam pembelajaran menulis argumentasi meliputi siswa belum dapat membuat paragraf argumentasi sesuai dengan tema, pengungkapan gagasan belum dilakukan secara runtut, siswa kurang paham membedakan jenis paragraf argumentasi dengan jenis paragraf lain, siswa enggan bertanya apabila mengalami kesulitan, siswa kurang memerhatikan penjelasan guru, sumber materi yang dimiliki siswa hanya LKS, siswa kurang aktif saat diskusi, alokasi waktu pembelajaran terbatas, dan belum ada laboratorium Bahasa Indonesiadan LCD di setiap kelas.Keempat, upaya untuk mengatasi kendala yang timbul dalam pembelajaran menulis argumentasi, yaitu siswa melakukan koreksi silang dengan teman semeja, guru menjelaskan materi dengan menunjukkan perbedaan tulisan argumentasi dengan jenis tulisan yang lain, guru berkeliling untuk memeriksa kinerja siswa sekaligus memberikan arahan jika ada siswa yang mengalami kesulitan, siswa berusaha untuk fokus, siswa yang tidak mau aktif saat diskusi ditegur oleh teman satu kelompok, siswa meminjam buku teks di perpustakaan dan mencari sumber materi dari internet maupun televisi, guru mengambil jam materi pembelajaran selanjutnya, dan belum tersedianya laboratorium Bahasa Indonesia dan LCD di setiap kelas bukan menjadi kendala yang berarti, siswa dapat belajar dengan strategi dan pembelajaran yang menarik.