Abstrak


Analisis pengaruh produk domestik bruto (pdb) dan investasi riil sektor industri terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri pengolahan di indonesia tahun 1985 – 2011


Oleh :
Andi Wibowo - F0108033 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Sektor Industri Pengolahan merupakan sektor unggulan (leading sector) di Indonesia, tetapi penyerapan tenaga kerja pada sektor tersebut masih tertinggal dengan Sektor Pertanian, Sektor Perdagangan, dan Jasa-jasa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB) dan investasi riil sektor industri terhadap penyerapan tenaga kerja pada sektor industri pengolahan di Indonesia selama kurun waktu tahun 1985-2011. Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder yang bersifat runtut waktu (time series) selama tahun 1985-2011 atau 27 tahun. Data tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik dan Badan Koordinasi Penanaman Modal beberapa edisi. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Metode analisis data yang digunakan adalah model regresi linier berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji signifikansi simultan variabel Produk Domestik Bruto (PDB), Penanaman Modal Asing (PMA), dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), semua variabel tersebut secara bersamasama berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada sektor industri pengolahan di Indonesia. Sedangkan hasil uji parameter individual variabel Produk Domestik Bruto (PDB) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada sektor industri pengolahan di Indonesia. Selanjutnya variabel Penanaman Modal Asing berpengaruh positif tetapi tidak signifikan, dan variabel Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tidak berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada sektor industri pengolahan di Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka hal-hal yang dapat disarankan antara lain: (1) Penanganan secara simultan baik terhadap pertumbuhan PDB maupun penciptaan prasarana penunjang investasi sektor industri agar dapat terus menjadi “mesin pertumbuhan” utama dalam perekonomian selain secara bersamaan terus mendorong pertumbuhan penyerapan tenaga kerja pada sektor tersebut. (2) Meningkatkan upaya penarikan investasi riil (PMA dan PMDN) pada sektor industri pengolahan di Indonesia dengan menyediakan sarana dan prasarana dasar, baik yang itu sifatnya Directly Productive Activity (DPA) maupun Social Overhead Capital (SOC) serta terus memelihara iklim investasi yang kondusif. (3) Perlunya upaya peningkatan fokus dan tujuan investasi sektor industri, sehingga investasi pada sektor industri pengolahan tidak hanya cenderung fokus pada pembangunan industri yang padat modal (capital intensive industry) tetapi juga diarahkan pada pembangunan industri yang padat karya (labor intensive industry).