;

Abstrak


Eksperimentasi Pembelajaran Pendekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Dengan Memasukkan Unsur - Unsur Quantum Learning Pada Sub Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri Se - Kabupaten Bojon


Oleh :
Ahmad Kholiqul Amin - S851102002 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini diadakan dengan tujuan untuk mengetahui : (1) Manakah pendekatan pembelajaran yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik antara pendekatan pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) dengan memasukkan unsur – unsur Quantum Learning (CTL+QL), CTL atau konvensional, (2) Manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik, siswa dengan motivasi tinggi, motivasi sedang, atau motivasi rendah, (3) Pada pendekatan pembelajaran CTL+QL, manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang memiliki motivasi tinggi, motivasi sedang atau motivasi rendah, (4) Pada pendekatan pembelajaran CTL, manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang memiliki motivasi tinggi, motivasi sedang atau motivasi rendah, (5) Pada pembelajaran konvensional, manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang memiliki motivasi tinggi, motivasi sedang atau motivasi rendah, (6) Pada siswa yang memiliki motivasi tinggi, manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik, pendekatan pembelajaran CTL+QL, CTL atau konvensional, (7) Pada siswa yang memiliki motivasi sedang, manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik, pendekatan pembelajaran CTL+QL, CTL atau konvensional, (8) Pada siswa yang memiliki motivasi rendah, manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik, pendekatan pembelajaran CTL+QL, CTL atau konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3x3. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN se-Kabupaten Bojonegoro tahun pelajaran 2011/2012. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified cluster random sampling sehingga terpilih tiga sekolah yaitu SMPN 1 Sugihwaras, SMPN 1 Balen, dan SMPN 2 Kalitidu. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 283 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah nilai UAS murni kelas VIII yang sebagai sampel semester 1 tahun ajaran 2011/2012, angket motivasi siswa, dan tes prestasi belajar. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Siswa-siswa dengan pembelajaran CTL+QL mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik daripada siswa-siswa dengan pembelajaran CTL maupun konvensional begitu juga pada pembelajaran CTL lebih baik baik prestasinya daripada pembelajaran konvensional, (2) Prestasi belajar matematika siswa yang memiliki motivasi tinggi lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai motivasi sedang maupun rendah dan begitu juga pada siswa yang memiliki motivasi sedang lebih baik prestasinya daripada siswa dengan motivasi rendah, (3) Pada pembelajaran CTL+QL, tidak ada perbedaan prestasi belajar pada masing – masing kriteria motivasi belajar(tinggi, sedang dan rendah), (4) Pada pembelajaran CTL, prestasi belajar matematika siswa yang memiliki motivasi tinggi lebih baik prestasinya dengan siswa yang memiliki motivasi rendah. Demikian juga pada siswa dengan motivasi sedang lebih baik prestasinya dibandingkan dengan siswa motivasi rendah. Tetapi pada siswa yang memiliki motivasi tinggi sama prestasi belajar matematika dengan siswa yang memiliki motivasi sedang. (5) Pada pembelajaran konvensional, siswa yang memiliki motivasi tinggi lebih baik prestasinya dibandingkan dengan siswa dengan motivasi sedang maupun motivasi rendah. Tetapi pada siswa yang memiliki motivasi sedang sama prestasinya dengan siswa yang mempunyai motivasi rendah, (6) Pada siswa yang memiliki motivasi tinggi, ketiga pendekatan pembelajaran CTL+QL, CTL dan konvensional menghasilkan prestasi belajar yang sama, (7) Pada siswa yang memiliki motivasi sedang, pendekatan pembelajaran CTL+QL menghasilkan prestasi belajar yang sama dengan pembelajaran CTL, tetapi untuk pembelajaran CTL+QL lebih baik prestasinya dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, begitu juga untuk pembelajaran CTL lebih baik prestasinya dibandingkan dengan pembelajaran konvensional, (8) Pada siswa yang memiliki motivasi rendah, pembelajaran CTL+QL lebih baik prestasinya dibandingkan dengan pembelajaran CTL maupun dengan pembelajaran konvensional. Tetapi pada pembelajaran CTL sama prestasinya dengan pembelajaran konvensional