;

Abstrak


Eksperimentasi Pendekatan Pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Dan Inkuiri Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Se-Kabupaten Bojonegoro Tahun Pelajaran 2


Oleh :
M. Zainudin - S851102021 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini diadakan dengan tujuan untuk mengetahui: (1) Manakah pembelajaran yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik, pada siswa dengan pendekatan pembelajaran inkuiri, PMRI atau konvensional, (2) Manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik, siswa dengan gaya belajar visual, auditori, atau kinestetik, (3) Pada pembelajaran dengan pendekatan inkuiri, manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang memiliki gaya belajar visual, auditori, atau kinestetik, (4) Pada pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran PMRI, manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang memiliki gaya belajar visual, auditori, atau kinestetik, (5) Pada pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran konvensional, manakah yang menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik, siswa yang memiliki gaya belajar visual, auditori, atau kinestetik, (6) Pada siswa yang memiliki gaya belajar visual, manakah pembelajaran yang menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik, pendekatan pembelajaran inkuiri, PMRI atau konvensional, (7) Pada siswa yang memiliki gaya belajar auditori, manakah pembelajan yang menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik, pendekatan pembelajaran inkuiri, PMRI atau konvensional, (8) Pada siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik, manakah pembelajaran yang menghasilkan prestasi belajar matematika lebih baik, pendekatan pembelajaran inkuiri, PMRI atau konvensional. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan desain faktorial 3x3. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN se-Kabupaten Bojonegoro tahun pelajaran 2011/2012. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified cluster random sampling. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah nilai tes murni, angket gaya belajar siswa, dan tes prestasi belajar. Sebelum digunakan, instrumen angket dan instrumen tes divalidasi terlebih dahulu oleh para validator. Setelah dinyatakan valid oleh para validator, selanjutnya instrumen angket gaya belajar diujicobakan. Setelah diujicobakan, instrumen angket dianalisis reliabilitas dan konsistensi internal setiap butirnya. Sedangkan pada instrumen tes dianalisis reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukarannya. Uji prasyarat meliputi uji normalitas menggunakan metode Lilliefors dan uji homogenitas variansi menggunakan metode Bartlett. Dengan = 0,05. Uji keseimbangan terhadap data nilai UAS murni menggunakan analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama. Pengujian hipotesis menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama dengan faktorial 3x3. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Siswa-siswa dengan pendekatan pembelajaran PMRI mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa-siswa dengan pendekatan pembelajaran inkuiri maupun konvensional. Sedangkan prestasi belajar siswa dengan pendekatan inkuiri lebih baik daripada konvensional, (2) Prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai tipe gaya belajar auditori lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai tipe gaya belajar visual maupun kinestetik. Prestasi belajar matematika antara siswa yang mempunyai tipe gaya belajar visual dan siswa yang mempunyai tipe gaya belajar kinestetik adalah sama, (3) Pada pendekatan pembelajaran inkuiri, prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai tipe gaya belajar auditori lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai tipe gaya belajar kinestetik, sedangkan prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai tipe gaya belajar visual dan kinestetik adalah sama. Prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai tipe gaya belajar visual dan auditori adalah sama, (4) Pada pendekatan pembelajaran PMRI, prestasi belajar matematika pada masing-masing tipe gaya belajar adalah sama, (5) Pada pembelajaran konvensional, prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai tipe gaya belajar auditori lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai tipe gaya belajar kinestetik, sedangkan prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai tipe gaya belajar visual dan kinestetik adalah sama. Prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai tipe gaya belajar visual dan auditori adalah sama, (6) Pada siswa yang memiliki tipe gaya belajar visual, penggunaan pendekatan pembelajaran PMRI menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada penggunaan pendekatan pembelajaran konvensional. Sedangkan penggunaan pendekatan pembelajaran PMRI menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama dengan penggunaan pendekatan pembelajaran inkuiri. Penggunaan pendekatan pembelajaran inkuiri menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama dengan penggunaan pendekatan pembelajaran konvensional, (7) Pada siswa yang memiliki tipe gaya belajar auditori, penggunaan pendekatan pembelajaran PMRI menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada penggunaan pendekatan pembelajaran inkuiri maupun konvensional. Sedangkan penggunaan pendekatan pembelajaran inkuiri menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada penggunaan pendekatan pembelajaran konvensional, (8) Pada siswa yang memiliki tipe gaya belajar kinestetik, penggunaan pendekatan pembelajaran PMRI menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada penggunaan pendekatan pembelajaran inkuiri maupun konvensional. Sedangkan penggunaan pendekatan pembelajaran inkuiri menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik daripada penggunaan pendekatan pembelajaran konvensional. Kata kunci: Pendekatan Pembelajaran inkuiri, PMRI, dan konvensional, Gaya Belajar, dan Prestasi BELAJAR MATEMATIKA.