Abstrak


Praktek produksi pembuatan kerupuk susu ”milk cracker”


Oleh :
Muhammad Fauzi - H3109065 - Fak. Pertanian

Susu merupakan bahan makanan dengan kadar gizi yang lengkap, sehingga mudah mengalami kerusakan. Oleh karena itu dilakukan pembuatan kerupuk susu untuk menanggulangi kerusakan susu segar, dan memberikan nilai tambah pada kerupuk. Dalam pembuatan kerupuk susu digunakan tapioka, terigu, susu sebagai bahan baku utamanya, sedangkan bawang putih dan garam sebagai bumbu penyedap dan penambah rasa. Dalam pelaksanaan dilakukan uji sensoris, analisis kimia serta analisis kelayakan usaha. Pada uji sensoris menggunakan metode skoring terhadap warna, rasa, kerenyahan, aroma, dan keseluruhan. Kerupuk susu yang disukai adalah kerupuk susu dengan formula terigu 0,25 kg, tapioka 0,75 kg, dan susu 1 kg dengan nilai rata-rata 4,12 yang berarti kerupuk susu enak, renyah, dan memiliki aroma susu yang khas. Untuk analisis kimia yang diuji pada produk kerupuk susu ini adalah uji analisis protein, yaitu sebesar 4.15 %. Pada analisis kelayakan usaha, meliputi kapasitas produksi, harga jual, laba, Break event Point (BEP), serta Benefit Cost Ratio (B/C). Hasilnya adalah kapasitas produksi 2.500 bungkus/bulan dengan harga jual Rp. 4.000,-/bungkus maka diperoleh laba bersih Rp.1.819.550,-/bulan, BEP 2.038 bungkus dan didapatkan nilai B/C 1,22% yang artinya usaha ini layak untuk dikembangkan karena nilai B/C lebih dari 1.