;

Abstrak


Pembelajaran ipa melalui metode inkuiri terbimbing dan proyek ditinjau dari kreativitas dan kemampuan menggunakan alat laboratorium (Pembelajaran IPA untuk Materi Asam Basa Garam Kelas VII Semester 1 di SMP IT Darul Fikri Bawen Tahun Pelajaran 2011/ 2


Oleh :
Oktaffi Arinna Manasikana - S831102039 - Sekolah Pascasarjana

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: perbedaan pembelajaran IPA dengan metode inkuiri terbimbing dan proyek, kreativitas, kemampuan menggunakan alat laboratorium, dan interaksinya terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2011–Mei 2012. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII, sejumlah enam kelas SMP IT Darul Fikri Bawen Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2011/2012. Sampel penelitian ditentukan 2 kelompok kelas, dengan teknik cluster random sampling. Kelompok eksperimen I diperlakukan dengan metode Inkuiri Terbimbing dan kelompok eksperimen II diperlakukan dengan metode Proyek. Pengumpulan data menggunakan teknik tes untuk prestasi belajar kognitif, angket untuk kreativitas dan prestasi belajar afektif, dan lembar observasi untuk kemampuan menggunakan alat laboratorium. Analisis data penelitian menggunakan anava dengan desain faktorial 2x2x2 sel tak sama dengan bantuan software PASW Versi 18. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tidak ada perbedaan prestasi belajar kognitif siswa dengan menggunakan metode proyek maupun metode inkuiri terbimbing, namun pada prestasi belajar afektif siswa dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan metode proyek, (2) Kreativitas tidak memberikan perbedaan prestasi belajar kognitif siswa namun mampu memberikan perbedaan prestasi belajar afektif siswa, (3) Kemampuan menggunakan alat laboratorium memberikan perbedaan prestasi belajar kognitif siswa namun pada prestasi afektif tidak mampu memberikan perbedaan, (4) Terdapat interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan kreativitas terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif siswa, (5) Tidak terdapat interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek dengan kemampuan menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif siswa, (6) Tidak terdapat interaksi antara kreativitas dengan kemampuan menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif siswa, (7) Tidak terdapat interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan proyek, dengan kreativitas dan kemampuan menggunakan alat laboratorium terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif siswa.