Abstrak


Strategi Pengembangan Agroindustri Grubi Ketela Ungu Di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar


Oleh :
Ferinika Siti Fiki Sundari - H0307050 - Fak. Pertanian

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman dalam pengembangan agroindustri grubi ketela ungu di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, merumuskan alternatif strategi dan menentukan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan agroindustri grubi ketela ungu di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar. Metode dasar penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Metode penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive (sengaja), yaitu di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar yang merupakan satu-satunya daerah penghasil grubi ketela ungu di Kabupaten Karanganyar. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah (1) analisis SWOT untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal, (2) matriks Internal External (IE) untuk menentukan posisi usaha agroindustri grubi ketela ungu (3) matriks SWOT digunakan untuk merumuskan alternatif strategi pengembangan agroindustri grubi ketela ungu, dan (4) matriks QSP untuk menentukan prioritas strategi pengembangan agroindustri grubi ketela ungu. Faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dalam pengembangan agroindustri grubi ketela ungu adalah ketelatenan, harga yang terjangkau, produknya menarik dengan warna alami, kontinyuitas produk grubi ketela ungu dan pengelolaan SDM yang baik. Faktor-faktor internal yang menjadi kelemahan adalah permodalan terbatas, pendidikan rendah, promosi terbatas, keterlambatan memenuhi permintaan, kurangnya variasi bentuk produk dan manajemen keuangan masih sederhana. Faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang adalah jumlah tenaga kerja tersedia, terjaminnya ketersediaan bahan baku dari luar daerah, adanya fasilitasi pelatihan ketrampilan dan bantuan peralatan, adanya fasilitasi promosi (pameran) dan kecenderungan orang membeli grubi ketela ungu sebagai oleh-oleh dan camilan. Faktor-faktor eksternal yang menjadi ancaman adalah kenaikan harga gula jawa dan minyak goreng, terhentinya proses produksi (sementara) karena adanya hajatan, kualitas bahan baku yang berasal dari luar daerah lebih rendah, fluktuasi harga ketela ungu, keterbatasan anggaran dalam pengembangan UMKM dan adanya produk olahan lain. Alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan agroindustri grubi ketela ungu di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar adalah menjalin kemitraan dengan pemasok (petani dan non petani) untuk menjaga kualitas dan kuantitas pasokan bahan baku (ketela ungu), menjaga kepercayaan konsumen dengan menjaga kualitas dan kontinyuitas produk dan membuat inovasi grubi ketela ungu (bentuk dan rasa). Prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan agroindustri grubi ketela ungu di Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar adalah dengan menjalin kemitraan dengan pemasok (petani dan non petani) untuk menjaga kualitas dan kuantitas pasokan bahan baku.