Abstrak


Prarancangan Pabrik Gliserol Dari Crude Palm Oil (Cpo) Dan Air Dengan Proses Continuous Fat Splitting Kapasitas 10.000 Ton/Tahun


Oleh :
Nikita Ardikha - I0507047 - Fak. Teknik

Gliserol sering dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam industri kimia, misalnya: obat-obatan, bahan makanan, kosmetik, pasta gigi, industri kimia, dan larutan anti beku. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, maka dirancang pabrik gliserol dengan kapasitas 10.000 ton/tahun dengan bahan baku crude palm oil (CPO) 100.887 ton/tahun dan air 60.232 ton/tahun. Lokasi pabrik yang dipilih adalah di Kawasan Industri Dumai, Riau. Peralatan proses yang ada antara lain reaktor, separator, evaporator, bleaching tank, heat exchanger, dan pompa. Gliserol dihasilkan dari reaksi hidrolisis CPO dalam Reaktor Fat Splitting Column pada kondisi non isotermal adiabatik pada suhu 257-260 oC dan tekanan 55 atm; konversi yang diperoleh sebesar 97 %. Gliserol diproduksi dengan hidrolisis CPO dalam reaktor Fat Splitting Column. Reaksi menghasilkan asam lemak dan sweet water. Asam lemak kemudian didinginkan sebelum disimpan, sedangkan sweet water dipekatkan sampai kemurnian 99,8%. Utilitas terdiri dari unit penyediaan air sebagai pendingin, air proses maupun keperluan umum, tenaga listrik, penyediaan udara tekan, penyediaan bahan bakar, dan unit pengolahan limbah. Untuk menjaga kualitas produk terdapat laboratorium yang berfungsi menganalisa kualitas bahan baku dan produk selama proses produksi. Perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan struktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non shift. Hasil analisis ekonomi terhadap prarancangan pabrik gliserol diperoleh modal tetap sebesar Rp. 44.190.992.255 dan modal kerjanya sebesar Rp. 190.184.517.383. Biaya produksi total per tahun sebesar Rp. 698.725.278.676. Hasil analisis kelayakan menunjukkan ROI sebelum pajak 44,36% dan setelah pajak 33,31%, POT sebelum pajak 1,7 tahun dan setelah pajak 2,1 tahun, BEP 59,09%, SDP 40,63% dan DCF sebesar 12,23%. Berdasar analisis ekonomi dapat disimpulkan bahwa pendirian pabrik gliserol dengan kapasitas 10.000 ton/tahun layak dipertimbangkan untuk direalisasikan pembangunannya.