Abstrak


Analisis Pengendalian Kualitas Proses Produksi Kain Warna Jenis FBB dengan Metode C – Chart pada PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta


Oleh :
Tri Nanik Widyastuti - F3509078 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis produk cacat dengan penerapan metode C- Chart, untuk mengetahui tingkat produk cacat selama periode 2011, serta mengetahui faktor – faktor yang menyebabkan produk cacat dalam produksi kain warna Jenis FBB. Penelitian dilakukan di PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta yang dilakukan pada tanggal 1 februari sampai dengan 29 februari 2012. Data yang diperlukan adalah data primer dan data sekunder. Data Primer diperoleh melalui wawancara dengan manajer produksi tentang apa penyebab kerusakan kain warna jenis FBB dan data sekunder diperoleh dari dokumen perusahaan berupa data produk cacat tahun 2011 dengan jumlah produksi sebesar 3.214.500. Berdasarkan analisis C- Chart, pada PT. Kusuma Mulia Textile Surakarta selama tahun 2011 dapat diketahui bahwa jumlah kerusakan yang terjadi sebesar 298 yard. Setelah dianalisa dapat diketahui rata – rata kerusakan yang terjadi dalam pengendalian batas atas (UCL) sebesar 39,77 yard dan batas pengendalian bawah (LCL) sebesar 9,89 yard. Berdasarkan data dan analisis diagram pareto bahwa jenis kerusakan karena bercak oli sebesar 95 yard atau 31,87 %, putus lusi sebesar 77 yard atau 25,83 %, putus pakan sebesar 67 yard atau 22,48 % dan bercak obat sebesar 59 yard atau 19,79 %. Berdasarkan analisis yang diteliti dalam diagram sebab – akibat penyebab terjadinya kerusakan yaitu material (bahan baku jelek, kondisi kain tidak setabil), metode (kurang spesialisasi tenaga kerja), manusia (kurang teliti, kurang pengawasan, kurang tanggung jawab) dan mesin (kurang perawatan). Pada akhir penulisan, penulis menyarankan agar perusahaan mempertahankan kualitas produk agar tetap terjaga dan meningkatkan kualitas untuk mengurangi presentase kerusakan produk yang berada di luar batas kendali, maka perlu dilakukan pengendalian kualitas dengan tujuan mendapatkan hasil produk yang lebih baik. perusahan perlu melakukan pengawasan yang lebih kepada karyawan misalnya dengan memberikan mandor untuk memonitoring kinerja karyawan agar keteledoran tidak sering terjadi selama melakukan proses produksi. Selain itu, perusahaan perlu melakukan pemeliharaan secara rutin terhadap mesin – mesin maupun alat yang mendukung kinerja perusahaan sehingga dapat mencegah terhambatnya proses produksi.