Abstrak


Prarancangan Pabrik Metil Akrilat Dari Metanol Dan Asam Akrilat Dengan Proses Esterifikasi Kapasitas 55.000 Ton/Tahun


Oleh :
Luthfiana Nurul H. - I0508051 - Fak. Teknik

Metil akrilat (CH2CHCOOCH3) adalah salah satu bahan kimia yang digunakan sebagai bahan baku bagi industri – industri kimia. Metil akrilat biasa digunakan sebagai bahan baku untuk produksi polimer (poliakrilat). Polimer ini digunakan sebagai cat (coating), bahan perekat, dan binder untuk industri kulit, kertas dan tekstil serta untuk komponen kopolimer dari acrylic fiber. Lokasi pendirian pabrik direncanakan di kawasan industri Cilegon, Banten karena dekat dengan bahan baku asam akrilat dan cukup dekat dengan pelabuhan sehingga tidak memberatkan biaya operasional. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan metil akrilat adalah asam akrilat yang diperoleh dari PT. Nippon Shokubai Indonesia di Cilegon serta metanol yang diperoleh dari PT. Kaltim Methanol Industry di Kalimantan Timur. Metil akrilat dibuat dengan cara esterifikasi asam akrilat dan metanol pada fase cair dengan temperatur 80oC dan tekanan 1 atm dalam reaktor alir tangki berpengaduk yang dipasang seri pada kondisi isotermal. Proses pemisahan terdiri dari sebuah decanter dan dua buah menara distilasi. Fase bawah dari decanter dialirkan menuju ke menara distilasi pertama untuk me-recycle asam sulfat yang akan dikembalikan ke reaktor. Sedangkan fase atas decanter akan dialirkan menuju menara distilasi kedua untuk memurnikan produk yang dihasilkan sehingga mempunyai spesifikasi 99,5% berat. Pabrik metil akrilat dibangun di atas tanah dengan luas 23.550 m2. Pabrik beroperasi selama 24 jam per hari dan 330 hari per tahun. Jumlah kebutuhan tenaga kerja sebanyak 163 orang. Kebutuhan utilitas meliputi air laut sebagai pendingin sebanyak 256.781,04 kg/jam, air dari PT. Krakatau Tirta Industri sebagai konsumsi umum dan sanitasi sebanyak 425,17 kg/jam dan sebagai make up boiler sebanyak 1.084,43 kg/jam, bahan bakar (IDO) sebanyak 265,46 L/jam, dan kebutuhan listrik sebesar 392,42 kW. Pabrik direncanakan mulai dikonstruksi tahun 2016. Modal tetap pabrik sebesar US$ 14.695.537, sedangkan modal kerjanya sebesar US$ 9.267.649. Biaya produksi total per tahun adalah sebesar US$ 29.683.309. Evaluasi ekonomi menunjukkan bahwa : Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak 46,56%, sesudah pajak 34,92%, Pay Out Time (POT) sebelum pajak 1,77 tahun, sesudah pajak 2,23 tahun, Break Event Point (BEP) 41,77%, Shut Down Point (SDP) 24,27%, dan Discounted Cash Flow (DCF) 30,58%. Dari hasil evaluasi ekonomi tersebut, pabrik metil akrilat dari asam akrilat dan metanol dengan kapasitas 55.000 ton/tahun cukup layak dipertimbangkan untuk direalisasikan pembangunannya di Indonesia.