Abstrak


Analisis Pengendalian Kualitas Produk Akhir Longdress Jonathan Martin dengan Metode C-Chart pada PT. Vinsa Mandira Utama - Sukoharjo


Oleh :
Riski Nicko Ardianto - F3509060 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Pengendalian kualitas merupakan usaha untuk mempertahankan kualitas produk dengan standar mutu yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan juga untuk menekan jumlah produk cacat yang dihasilkan. Dapat dikatakan dengan melaksanakan pengendalian kualitas pada perusahaan akan dapat mendapatkan keuntungan ganda, yaitu bisa meningkatkan laba perusahaan dan menekan biaya kecacatan produk. Dalam upaya melakukan pengendalian kualitas yang optimal, perusahaan perlu melakukan sistem pengendalian kualitas mulai dari bahan baku, proses produksi sampai pada produk akhir. Dalam hal ini, penulis melakukan penelitian mengenai pengendalian kualitas produk longdress Jonathan Martin periode tahun 2011 pada PT. Vinsa Mandira Utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara langsung proses pembuatan longdress, mengetahui rata-rata kecacatan longdress, mengetahui kecacatan longdress yang out of control, mengetahui jumlah persentase masing-masing kerusakan longdress dan mengetahui penyebab kerusakan pada produk akhir longdress. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari data jumlah produksi longdress Jonathan Martin tahun 2011 sebanyak 235.335 unit dan data jumlah produk yang cacat sebanyak 1923 unit dengan menggunakan diagram c-chart, maka dapat diketahui rata-rata kecacatan produk sebesar 160,25 dengan batas pengendali atas (UCL) sebesar 198,2269 dan batas pengendali bawah (LCL) sebesar 122,2730. Terlihat bahwa masih ada kecacatan produk yang mengalami out of control, yaitu pada bulan April, Juni dan November. Sedangkan analisis menggunakan diagram Pareto dapat diketahui persentase jenis kecacatan yang paling banyak adalah jahitan loncat sebesar 33,59 %. Berdasarkan analisis menggunakan diagram sebab akibat, diketahui penyebab dari kecacatan produk yang paling dominan terjadi karena kurangnya konsentrasi dan pengawasan akibat kelelahan serta kurangnya perawatan rutin pada mesin mengakibatkan sering menyebabkan terjadinya kecacatan produk akhir longdress. Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang diberikan penulis kepada perusahaan adalah meningkatkan pengawasan pada karyawan agar kinerja karyawan bisa lebih optimal, memperhatikan pemeliharaan mesin-mesin produksi serta melampirkan instruksi pengoperasian mesin produksi yang disertai dengan penjelasan secara lisan maupun tulisan (SOP) dan memperhatikan kualitas pada bahan baku yang digunakan, sehinga banyaknya produk yang cacat dapat diminimalkan.