Abstrak


Penerapan prinsip 5 c dalam pemberian kredit pada nasabah di pt. Bpr Nguter Surakarta


Oleh :
Uswatun Umul Mufida - F3609068 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap kredit menjadi salah satu alasan munculnya lembaga keuangan yang semakin banyak. Permintaan kredit yang tidak sesuai dengan kemampuan pengembalian pinjaman menjadi penyebab munculnya risiko kredit. Upaya yang dilakukan lembaga keungan untuk mencegah hal ini salah satunya adalah dengan menerapkan prinsip 5C (Character, Capacity, Capital, Collateral, dan Condition of Economy). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seperti apa penerapan prinsip 5C dalam pemberian kredit dan juga untuk mengetahui pengaruh penerapan prinsip 5C terhadap kemungkinan terjadinya risiko kredit di PT. BPR Nguter Surakarta. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, yaitu bersumber dari data primer dan sekunder yang diperoleh dengan cara mengamati, wawancara, dan studi pustaka. Ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang penerapan prinsip 5C yang diterapkan di PT. BPR Nguter Surakarta. Dari hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa apabila salah satu dari prinsip Capital dan Condition of Economy tidak terpenuhi, namun Character, Collateral, dan Capacity calon debitur terpenuhi, maka permintaan kredit akan bisa dicairkan. Nilai NPL selalu meningkat dan melebihi batas yang telah ditetapkan oleh BI, dan karena kurangnya pengawasan dari pihak bank menyebabkan masih banyak debitur yang pengembalian kreditnya kurang lancar dan atau tidak lancar. Maka dari itu sebaiknya pihak bank (Account Officer ) khususnya,agar lebih selektif lagi dalam menentukan calon debitur yang layak diberikan kredit dan juga dipantau pengelolaan uang pinjamannya jika digunakan sebagai tambahan modal usaha untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko kredit.