Abstrak


Analisis Perilaku Harga Dalam Pemasaran Cabai Merah (Capsicum Annum L) di Kabupaten Sragen


Oleh :
Titik Haryanti - H1307095 - Fak. Pertanian

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh sifat musiman produksi cabai merah terhadap harga cabai merah di Kabupaten Sragen, mengidentifikasi dinamika ekuilibrium harga cabai merah jangka panjang di Kabupaten Sragen dan mengidentifikasi perilaku pasar dan keragaan pasar untuk komoditas cabai merah di Kabupaten Sragen. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dan metode penjelasan. Sedangkan metode pengambilan lokasi penelitian adalah secara sengaja. Kabupaten Sragen dipilih karena sektor pertanian masih menjadi salah satu andalan. Cabai adalah salah satu komoditas pertanian di Kabupatan Sragen. Teknik pengumpulan data dengan pencatatan dan wawancara. Metode analisis data menggunakan analisis musiman, analisis ekuilibrium harga dan analisis perilaku pasar dan keragaan pasar. Analisis keragaan berhubungan dengan perhitungan efisiensi penetapan harga, meliputi integrasi pasar, marjin pemasaran dan elastisitas transmisi harga. Hasil analisis dapat diketahui bahwa harga cabai merah berfluktuasi tiap triwulannya. Tahun 2005-2010 rata-rata harga cabai merah ditingkat petani tertinggi dicapai pada triwulan III yaitu Rp 4.121,63/kg dan rata-rata harga terendah dicapai pada triwulan II yaitu Rp 3.155,50/kg. Harga cabai merah maksimum tertinggi dicapai pada triwulan I yaitu Rp 6.063,71/kg dan harga minimum terendah dicapai pada triwulan I yaitu Rp 1.586,18/kg. Harga cabai merah ditingkat konsumen juga berfluktuasi tiap triwulannya. Rata-rata harga cabai merah ditingkat konsumen tertinggi dicapai pada triwulan IV yaitu Rp 4.560,66/kg dan rata-rata harga terendah dicapai pada triwulan II yaitu Rp 4.001,84/kg. Harga cabai merah maksimum tertinggi pada triwulan IV yaitu Rp 6.374,53/kg dan harga minimum terendah dicapai pada triwulan I yaitu Rp 1.879,79/Kg. Produksi cabai merah juga berfluktuasi tiap triwulannya. Rata-rata produksi cabai merah tertinggi dicapai pada triwulan III yaitu 4.718,83 kg dan rata-rata produksi terendah dicapai pada triwulan 1 yaitu 2.147,00 kg. Produksi maksimum tertinggi pada triwulan III yaitu 10.276,00 kg dan produksi minimum terendah dicapai pada triwulan II yaitu 904,00 kg. Kesimpulannya bahwa fluktuasi harga disebabkan karena sifat produk yang musiman. Fluktuasi harga cabai merah mengikuti proses ekulibrium jangka panjang. Perbedaan harga ditingkat produsen dan ditingkat konsumen berkorelasi negatif dengan integrasi pasar. Saran, masa tanam cabai harus dilakukan pada bulan peralihan agar produksinya kontinyu atau stabil. Selain itu perlu diupayakan teknologi budidaya seperti pemasangan mulsa plastik hitam perak dan pola tanam cabai seharusnya dilakukan dengan pola rotasi tanaman dan pola monokultur seperti dengan pergiliran tanaman pola 1 : 2 yaitu 1 kali tanaman cabai dan 2-3 kali tanaman palawija, dengan begitu akan dapat meningkatkan hasil produksi cabai merah, dengan meningkatnya hasil produksi cabai maka harga cabai tidak akan berfluktuasi lagi.