Abstrak


Multiplikasi Tunas Jeruk Keprok Tawangmangu (Citrus Nobilis L.) dengan Variasi Konsentrasi Iba Dan Kinetin


Oleh :
Syariffah Nur Aini - H0708153 - Fak. Pertanian

Jeruk keprok Tawangmangu merupakan komoditas unggulan Jawa Tengah pada tahun 1980an. Keberadaannya saat ini sudah sedikit karena penyakit CVPD yang menyebabkan sebagian besar tanamannya musnah. Permintaan impor jeruk yang terus meningkat dapat dijadikan peluang pasar untuk pengembangan jeruk keprok Tawangmangu. Hal ini perlu didukung dengan penyediaan bibit yang banyak, seragam dan cepat. Salah satu solusinya adalah perbanyakan secara in vitro dengan penambahan IBA dan kinetin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi IBA dan kinetin yang tepat untuk multiplikasi tunas jeruk keprok Tawangmangu secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Bioteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta mulai Januari 2012 sampai Juli 2012, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah konsentrasi IBA yang terdiri atas 4 taraf: 0; 0,5; 1; 1,5 ppm dan faktor kedua adalah konsentrasi kinetin yang terdiri atas 4 taraf: 0,5; 1; 1,5; 2 ppm. Terdapat 16 kombinasi perlakuan, tiap perlakuan diulang tiga kali. Data pengamatan dianalisis dengan analisis uji F taraf 5%. Jika terdapat beda nyata, maka dilanjutkan dengan uji DMRT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara IBA dan kinetin. Kombinasi perlakuan IBA 1,5 ppm dan kinetin 1 ppm menghasilkan jumlah tunas terbanyak (2,33 tunas) dan menghasilkan jumlah daun terbanyak (8,33 daun). Perlakuan IBA 1 ppm dan kinetin 1 ppm merupakan yang tercepat dalam saat muncul tunas (4 HST). Tinggi tunas terbaik pada kombinasi IBA 1 ppm dan kinetin 2 ppm (8,33 mm). Perlakuan IBA 0,5 ppm dan kinetin 0,5 ppm menghasilkan saat muncul akar tercepat (43 HST) dan jumlah akar terbanyak (1,33 akar). Panjang akar terbaik pada kombinasi IBA 1 ppm dan kinetin 0,5 ppm (15 mm).