Abstrak


Perbedaan tingkat kelelahan kerja pada tenaga kerja shift pagi dan shift malam di bagian weaving pt safarijunie textindo industry Banyudono Boyolali


Oleh :
Sri Mulyati - R0208047 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang : PT Safarijunie Textindo Industry sebagai perusahaan tekstil penghasil kain mentah menerapkan sistem kerja bergilir (shift work). Shift kerja malam banyak menimbulkan keluhan kelelahan karena terpaksa melawan cyrcardian rythm tubuh. Hal ini perlu mendapat perhatian dari pihak perusahaan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat kelelahan kerja pada tenaga kerja shift pagi dan shift malam di bagian Weaving PT Safarijunie Textindo Industry. Metode : Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil secara purposive sampling, sebanyak 139 orang dari populasi yang memenuhi kriteria dan memenuhi syarat yaitu tenaga perempuan; usia 25-45 tahun; masa kerja > 2 tahun yang sudah mengalami aklimatisasi; bekerja di bagian weaving; bersedia menjadi responden dan sehat. Variabel penelitian adalah shift work (shift pagi dan shift malam) dan kelelahan kerja. Pengukuran kelelahan kerja dengan menggunakan Reaction Timer L77 Lakassidaya. Data disajikan dalam bentuk skor nilai, untuk mengetahui lebih lanjut perbedaan tingkat kelelahan kerja antara shift pagi dan shift malam maka digunakan uji statistik Independent Sample T-Test. Hasil : Sebanyak 2,8% tenaga kerja shift pagi mengalami kelelahan berat dan tenaga kerja shift malam 11,8%. Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan tingkat kelelahan kerja yang sangat signifikan (p=0,000 = 0,01) antara shift pagi dan shift malam. Simpulan : Terdapat perbedaan tingkat kelelahan kerja yang sangat signifikan (p=0,000 = 0,01) antara shift pagi dan shift malam. Saran bagi tenaga kerja sebaiknya memanfaatkan waktu istirahat yang diberikan oleh perusahaan, bisa mengatur sendiri waktu istirahat dan waktu tidur untuk meminimalisasi terjadinya kelelahan kerja, dan menyediakan waktu luang untuk istirahat yang cukup untuk persiapan sebelum bekerja pada shift malam. Bagi perusahaan sebaiknya menyediakan extra fooding untuk tenaga kerja pada shift malam untuk memperlambat terjadinya kelelahan kerja.