;

Abstrak


Pengaruh Tingkat Kebisingan Pesawat Herkules Dan Helikopter Terhadap Terjadinya Gangguan Pendengaran Pada Penerbang TNI AU


Oleh :
Dewi Pratiwi - S9208002 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang: Penerbang pesawat militer terpapar oleh bising dengan intensitas yang tinggi dan hal ini akan menyebabkan terjadinya gangguan pendengaran yang bersifat sensorineural atau Noise Induced Hearing Loss (NIHL). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kebisingan pesawat herkules dan helikopter terhadap terjadinya gangguan pendengaran pada penerbang TNI AU. Bahan dan Cara: Penelitian ini merupakan studi epidemiologi bersifat observasional analitik dengan desain kasus kontrol, yang dilakukan di LAKESPRA Dr. Saryanto Jakarta. Penelitian dimulai sejak Desember 2011 sampai Mei 2012. Sampel penelitian dipilih dengan teknik consecutive sampling, sebanyak 80 orang yang terdiri dari 40 kasus dan 40 kontrol. Diagnosis NIHL ditegakkan dari hasil pemeriksaan fisik THT dan pemeriksaan audiometri nada murni. Pengukuran tingkat kebisingan pesawat dengan menggunakan alat sound level meter, sedangkan faktor risiko lainnya diketahui dari data kuesioner. Analisis statistik menggunakan univariat, bivariat dengan chi square dan multivariat dengan regresi logistik ganda model faktor risiko. Hasil: Dari 40 kelompok kasus dan 40 kelompok kontrol, didapatkan hasil bahwa tingkat kebisingan pesawat adalah faktor risiko yang berpengaruh terhadap terjadinya NIHL. Penerbang yang terpapar oleh bising helikopter memiliki risiko untuk mengalami gangguan pendengaran akibat bising (NIHL) 2.67 kali lebih besar daripada penerbang yang terpapar oleh bising herkules, setelah mengontrol pengaruh dari faktor perancu jam terbang, lama kerja, umur dan riwayat pemakaian APT. Hasil tersebut didapatkan bermakna secara statistik.(OR=2,67; CI-95%=1,01–7,07; p=0,048) Kesimpulan: Tingkat kebisingan pesawat merupakan faktor risiko yang berpengaruh terhadap terjadinya NIHL