Abstrak


Strategi pengembangan kelembagaan gapoktan “tani mulyo” dalam mengembangkan sistem integrasi tanaman padi – ternak sapi di Desa Grogol Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo


Oleh :
Ema Dwi Saputri - H0808094 - Fak. Pertanian

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji faktor internal dan faktor eksternal, alternatif strategi dan prioritas strategi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Metode pengambilan daerah penelitian dilakukan secara sengaja. Teknik analisis data menggunakan analisis faktor intenal dan faktor eksternal dengan matrik IFE dan matrik EFE. Alternatif strategi menggunakan matrik SWOT dan matrik IE. Prioritas strategi menggunakan QSPM (Quantitative Startegic Planning Matrix). Faktor internal yang menjadi kekuatan: sikap kegotongroyongan yang tinggi, banyaknya anggota gapoktan, lahan sawah potensial yang luas 147 ha, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dilakukan secara musyawarah, banyak anggota gapoktan yang mengusahakan ternak sapi, rencana kerja yang terstruktur, mempunyai rasa memiliki, dan sikap kekerabatan yang tinggi, penyedia saprodi (pupuk bagi anggota), penyedia modal usaha, teknologi (mesin-mesin) yang mendukung dan mudah diterapkan (pembuatan pupuk dan pakan), terdapat SOP (standart operating procedure). Faktor internal yang menjadi kelemahan: bekerja monoton (bekerja rutin sesuai kebiasaan), tenaga kerja kurang dalam pengelolaan rumah kompos, berorientasi pada aspek produksi padi, lokasi budidaya padi organik terpencar, rangkap jabatan, belum ada sinergitas antar kelompok tani, kurangnya koordinasi dengan dinas terkait. (khususnya dalam pengadaan ternak), anggota gapoktan belum berpartisipasi aktif, produksi pupuk di rumah kompos tidak kontinyu, membutuhkan banyak waktu dan tenaga, dan belum ada sertifikasi beras organik. Faktor eksternal yang menjadi peluang: permintaan beras organik dan pupuk organik tinggi, kerjasama dengan Lembaga Joglo Tani, harga jual beras organik tinggi, terdapat koperasi Tani Mulyo, jalan, saluran irigasi, akses transportasi dan rumah kompos dalam kondisi baik, adanya program pemerintah desa dalam mengembangkan sistem integrasi tanaman padi-ternak sapi, program dari Dinas Pertanian untuk penguatan kelembagaan, adanya program gerakan pertanian organik (Go Organik), kondisi lingkungan yang aman, dan budaya hidup sehat yang meningkat. Faktor eksternal yang menjadi ancaman: posisi tengkulak yang lebih kuat dari petani pada penetapan harga, adanya sikap ego sektoral, belum ada pendampingan khusus dari dinas tentang integrasi tanaman padi-ternak sapi, belum ada kebijakan yang tegas dari pemerintah pusat pada budidaya padi organik, koordinasi antar dinas terkait masih lemah, dan lokasi budidaya padi organik terpencar. Alternatif strategi yang dihasilkan: Pengoptimalan kegiatan produksi dengan membuat program kerja atau target khusus tiap tahun dalam pengelolaan rumah kompos. Melakukan pendekatan partisipatif kepada petani dengan bekerjasama secara berkelanjutan dengan pemerintah desa, dinas pertanian dan lembaga Joglo Tani. Melakukan pendekatan klaster. Prioritas strategi yang dihasilkan: melakukan pendekatan klaster (nilai TAS 5,6432).