Abstrak


Analisis Beberapa Faktor Sosial Ekonomi Petani Yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Tanaman Pangan Pada Lahan Kering Di Kabupaten Wonogiri


Oleh :
Suryani - H0808051 - Fak. Pertanian

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Sistem pertanian di Indonesia, khususnya yang menyangkut budidaya pertanian tanaman pangan dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian yaitu pertanian lahan basah/ sawah dan pertanian lahan kering. Akibat semakin meningkatnya alih fungsi lahan, disinyalir peluang penggunaan lahan sawah untuk usaha pertanian makin hari makin menyempit sehingga pengalihan usaha ke lahan kering makin terasa diperlukan. Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu kabupaten yang memiliki lahan kering yang terluas Sekarisidenan Surakarta di Propinsi Jawa Tengah, oleh karena itu diperlukan penelitian mengenai faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi pendapatan usahatani tanaman pangan pada lahan kering. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya, produktivitas, dan pendapatan dari usahatani tanaman pangan pada lahan kering di Kabupaten Wonogiri, untuk mengetahui hubungan relatif antara faktor-faktor sosial ekonomi petani yaitu: luas lahan garapan, jumlah tenaga kerja keluarga, harga pupuk urea, harga pupuk phonska, harga pestisida dan lokasi usahatani terhadap pendapatan usahatani tanaman pangan pada lahan kering di Kabupaten Wonogiri. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Metode penentuan lokasi secara sengaja (purposive), yaitu di Kecamatan Pracimantoro. Kemudian dipilih dua desa yang mempunyai lahan yang jauh dan dekat dengan pasar yaitu Desa Lebak dan Desa Pracimantoro. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi berganda dengan variabel dummy berupa lokasi usahatani yang jauh dan dekat dengan pasar. Hasil analisis menunjukkan bahwa biaya usahatani tanaman pangan yang dikeluarkan oleh petani pada lahan kering adalah sebesar Rp 3.697.281,57/ha/tahun, produktivitas usahatani tanaman pangan yang dihasilkan oleh petani sebesar Rp 7.203.182,16/ha/tahun, dan pendapatan yang diterima oleh petani sebesar Rp 3.505.900,59/ha/tahun. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa faktor luas lahan garapan dan jumlah tenaga kerja keluarga, mempunyai hubungan positif dan berpengaruh nyata secara parsial terhadap pendapatan usahatani tanaman pangan pada lahan kering dibuktikan melalui uji t, nilai t hitung luas lahan garapan dan jumlah tenaga kerja keluarga secara berturut-turut yaitu sebesar 8,751 dan 5,972 lebih besar dari t tabel yaitu 2,035. Hasil penelitian ini diharapkan petani dapat mengoptimalkan lahan garapannya dengan menggunakan benih atau bibit tanaman pangan yang berkualitas unggul dalam usahataninya agar produksi yang diperoleh tinggi.