Abstrak


Potensi Produksi Padi Beras Merah Melalui Pengaturan Kerapatan Populasi Tanaman Dan Pemupukan Pada Lahan Kering


Oleh :
Ulfa Lutfianis - H0708047 - Fak. Pertanian

Permintaan beras merah terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan perhatian masyarakat yang besar terhadap kesehatan yaitu dengan mengatur gaya hidup, pola makan dan menu makanan. Kondisi demikian tidak diimbangi dengan ketersediaan yang saat ini relatif rendah mengingat tingginya alih fungsi lahan pertanian sehingga mengurangi luas lahan sawah untuk tanam padi khususnya padi beras merah. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi padi beras merah yang dicobakan pada penelitian ini adalah melalui teknik budidaya padi lahan kering dengan pengaturan populasi tanaman dan dosis pupuk kandang. Populasi tanaman berhubungan dengan kerapatan tanam dan akan mempengaruhi efektivitas penyerapan unsur hara, air dan penerimaan cahaya matahari oleh tanaman. Dosis pupuk kandang berhubungan dengan banyaknya jumlah hara yang dibutuhkan tanaman dalam pertumbuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan populasi tanaman dan dosis pupuk kandang yang tepat agar didapatkan hasil padi beras merah yang optimal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2012 sampai Juli 2012 di desa Tawangsari, Teras, Boyolali. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama, yaitu populasi tanaman sistem larikan/sebar (kontrol), 2 biji/lubang, 4 biji/lubang dan 6 biji/lubang. faktor kedua, yaitu dosis pupuk kandang sapi 10 ton/ha (kontrol), 3 ton/ha, 5 ton/ha dan 7 ton/ha. Kombinasi perlakuan populasi tanaman dan dosis pupuk kandang ada 16 dan setiap kombinasi perlakuan diulang 3 kali. Variabel pengamatan yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah anakan, anakan produktif, jumlah malai, panjang malai, jumlah gabah isi per rumpun, berat gabah per rumpun, berat 100 biji per petak, dan brangkasan kering tanaman. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis ragam berdasarkan uji F taraf 5% dan apabila terdapat beda nyata dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi tanaman memberikan pengaruh yang berbeda terhadap semua variabel pengamatan kecuali variabel tinggi tanaman dan berat 100 biji per petak. Sedangkan dosis pupuk kandang memberikan pengaruh yang sama terhadap semua variabel pengamatan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa populasi tanaman 6 biji/lubang memberikan hasil padi beras merah paling optimal sehingga pengaturan populasi tanaman 6 biji/lubang dengan dosis pupuk kandang sapi 3 ton/ha dapat direkomendasikan untuk diterapkan pada petani khususnya petani desa Tawangsari dengan memperhatikan faktor lingkungan.