Abstrak


Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Biji Buah Pepaya ( Carica Papaya L.) terhadap Bakteri pada Plak Gigi Secara In Vitro


Oleh :
Dian Rina Puspitaningtyas - M3509021 - Fak. MIPA

Prevalensi penyakit gigi berlubang (karies) di Indonesia berkisar 72,1%. Pencegahan penyakit gigi berlubang dapat dilakukan dengan mengontrol pembentukan plak gigi salah satunya dengan penggunaan obat kumur yang mengandung senyawa antibakteri, yakni alkohol. Namun, penggunaan alkohol ini dapat meningkatkan resiko kanker mulut sehingga perlu senyawa antibakteri alternatif yang efektif dengan efek samping yang rendah. Biji buah pepaya dapat digunakan sebagai salah satu alternatif senyawa antibakteri karena pada penelitian sebelumnya terbukti menghambat Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak biji buah pepaya terhadap pertumbuhan bakteri pada plak gigi. Bakteri uji merupakan hasil isolasi dari koloni bakteri apusan plak gigi. Bakteri ini telah diisolasi serta dilakukan pengecatan Gram dan pengamatan morfologinya. Ekstrak biji buah pepaya diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi sumuran dengan seri konsentrasi ekstrak adalah 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90% dan kontrol berupa CMC-Na 0,1%, etanol 70% dan Amoksisilin 0,03%. Hasil isolasi koloni bakteri dari plak gigi didapatkan tiga bakteri gram positif yakni Staphylococcus sp., Streptococcus sp.,dan Bacillus sp. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji buah pepaya pada konsentrasi 70% efektif menghambat Bacillus sp dengan diameter daya hambat (DDH) 3,972 mm, konsentrasi 90% efektif menghambat pertumbuhan Staphylococcus sp. dengan DDH sebesar 4,59 mm dan konsentrasi 30% efektif menghambat Streptococcus sp. dengan DDH sebesar 7,023mm.