Abstrak


Prarancangan Pabrik Fenol Formaldehid (Resin Novolak) Dari Fenol Dan Formaldehid Kapasitas 26.000 Ton/Tahun


Oleh :
Hari Prabawa - I1507027 - Fak. Teknik

Resin Novolak banyak digunakan dalam industri kimia sebagai pelarut dalam industri cat, lem, vernis, bahan tambahan dalam industri plastik, serta untuk bahan perekat khususnya pada kayu lapis dan particle board. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, maka dirancang pabrik Resin Novolak dengan kapasitas 26.000 ton/tahun dengan bahan baku fenol 71.456,7 ton/tahun dan formaldehid 20.291,62 ton/tahun. Dengan memperhatikan beberapa faktor, seperti aspek penyediaan bahan baku, transportasi, pemasaran, tenaga kerja, serta utilitas maka lokasi pabrik yang cukup strategis di kawasan industri Gresik (KIG), Jawa Timur pada tahun 2016. Reaksi pembuatan Resin Novolak dilakukan dengan mereaksikan fenol dengan formaldehid dengan katalis H2SO4 dalam reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) pada kondisi tekanan 3 atm dan suhu 95 °C. Konversi reaksi yang dihasilkan adalah 98,45%. Reaksi pembentukan Resin Novolak berlangsung secara eksotermis dengan panas reaksi yang besar sehingga diperlukan pendingin. Tahap proses meliputi tahap penyimpanan bahan baku, tahap penyiapan bahan baku, tahap reaksi, dan tahap pemurnian produk. Kemurnian produk dilakukan dengan distilasi. Produk yang dihasilkan adalah Resin Novolak dengan kemurnian 99,08 %. Unit pendukung proses terdiri dari unit pengadaan air (air dari Sungai Bengawan Solo sebanyak 434.163,22 kg/jam) , unit pengadaan steam sebanyak 3981,27 lb/jam, unit pengadaan listrik sebesar 1000 kW, unit pengadaan udara tekan sebesar 35,75 m3/jam dan unit pengadaan bahan bakar sebanyak 0,247 m3/jam. Pabrik juga dilengkapi laboratorium untuk menjaga mutu dan kualitas produk agar sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan struktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift. Dari hasil analisa ekonomi diperoleh ROI (Return on Investment) sebelum dan sesudah pajak sebesar 49,17% dan 36,88%, POT (Pay Out Time) sebelum dan sesudah pajak selama 1,69 tahun dan 2,13 tahun, BEP (Break Event Point) 40,49% dan SDP 24,75%. Sedangkan DCF (Discount Cash Flow) sebesar 25,40%. Jadi dari segi ekonomi pabrik tersebut layak untuk didirikan.