Abstrak
Model Pemilihan Moda Angkutan Umum Di Kota Surakarta Dengan Metode Stated Preference (Studi Kasus : Batik Solo Trans (Bst) Dan Bus Atmo)
Oleh :
Dinia Anggraheni - I0108005 - Fak. Teknik
Kebijakan baru yang diambil pemerintah Kota Surakarta mulai tahun 2010 adalah
pengadaan angkutan massal berupa bus rapid transit yang diberi nama Batik Solo
Trans (BST). Namun, realita di lapangan, penggunaan BST sebagai angkutan
umum belum menjadi prioritas bagi masyarakat karena berbagai alasan terutama
waktu perjalanan yang masih kalah dengan kendaraan pribadi bahkan angkutan
umum lain dalam hal ini adalah Bus ATMO.
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan model pemilihan moda agar dapat
diketahui potensi penggunaan moda berdasarkan empat atribut terpilih yaitu tarif,
waktu perjalanan, kenyamanan dan keamanan, dan juga mengetahui hubungan
antara karakterisitik pengguna dengan probabilitas pemilihan moda baik BST
maupun Bus ATMO. Data yang didapatkan meliputi data primer dan sekunder.
Data primer diperoleh melalui wawancara secara langsung di dalam kedua bus
saat bus melakukan perjalanan. Data sekunder diperoleh dari Perum DAMRI dan
PO. ATMO.
Pemodelan dilakukan berdasarkan respon penumpang dengan metode stated
preference yaitu dengan menyediakan delapan skenario yang berbeda. Pemodelan
dilakukan dengan menggunakan model logit binomial yang ditransformasikan ke
dalam bentuk regresi linier berganda. Model pemilihan moda yang didapat yaitu :
鶏喋聴脹噺"
な
な髪" 結捲喧岫貸"怠┸苔替替"貸"待┸待待怠"岫大叩貸大但岻"貸"待┸待泰泰"岫鐸叩貸鐸但岻"袋"待┸戴待泰岫択叩貸択但岻"袋"待┸態戴滞"岫代叩貸代但岻岻
dengan PBST adalah probabilitas pemilihan moda BST, C merupakan variabel tarif,
T adalah variabel waktu, N adalah variabel kenyamanan, dan A adalah variabel
keamanan, a untuk Bus ATMO dan b untuk BST. Berdasarkan model yang
didapat, variabel waktu menjadi aspek terbesar dalam pemilihan moda.
Berdasarkan uji sensitivitas, variabel yang paling sensitif berpengaruh pada
pemilihan moda BST adalah variabel tarif. Semakin tinggi tarif yang berlaku pada
BST, probabilitas pemilihan BST semakin kecil, dan sebaliknya semakin rendah
tarif yang berlaku pada BST, probabilitas pemilihan BST semakin besar. Variabel
tarif sangat erat hubungannya dengan karakteristik pengguna BST pada
pendapatan perbulan dan jenis pekerjaan terbanyak yaitu Rp500.000,00-
Rp1.000.000,00 dan umumnya merupakan pelajar/mahasiswa. Sehingga
penyesuaian tarif terhadap karakteristik pengguna BST sangat penting dan akan
berpengaruh pada probabilitas pemilihan BST.
Kata kunci : Batik Solo Trans (BST), model pemilihan moda, stated preference