Abstrak


Optimasi Parameter Proses Pemesinan Cnc Milling terhadap Kekasaran Permukaan Kayu Jati dengan Metode Taguchi


Oleh :
Nur Firstiawan - K2508068 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Pengaruh variasi kecepatan spindle, laju pemakanan, kedalaman pemakanan, dan arah potong serat kayu (longitudinal, radial, dan tangensial) terhadap tingkat kekasaran permukaan hasil proses pemesinan CNC milling type ZK 7040 pada material kayu jati. (2) Mengetahui parameter manakah yang menghasilkan nilai kekasaran optimal pada proses pemesinan CNC milling type ZK 7040 pada material kayu jati, dengan menggunakan metode Taguchi. Proses pemesinan kayu jati menggunakan mesin CNC milling type ZK 7040 dengan control SIEMENS SINUMERIK 802S dilaksanakan di SMK SAKTI Gemolong. Pengujian kadar air dilakukan di Laboratorium Bahan, Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret. Pengujian kekasaran permukaan dilaksanakan di Laboratorium Bahan Teknik, Program Diploma Teknik Mesin, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada. Metode optimasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Taguchi. ANAVA TAGUCHI (Analisis Varian Taguchi) dibantu software Minitab 15 untuk mengetahui karakteristik performansi dari parameter pemesinan. Hasil penelitian proses pemesinan CNC milling type ZK 7040 pada material kayu jati ini adalah: (1) Semakin tinggi kecepatan spindle, akan menghasilkan nilai kekasaran permukaan yang semakin kecil yaitu pada level 3 = 3000 rpm; semakin tinggi laju pemakanan, akan menghasilkan nilai kekasaran permukaan yang semakin besar yaitu pada level 3 = 1200 mm/min; semakin tinggi kedalaman pemakanan, akan menghasilkan nilai kekasaran permukaan yang semakin besar yaitu pada level 3 = 6 mm; dan semakin kering kayu pada variasi arah potong serat kayu, akan menghasilkan nilai kekasaran permukaan yang semakin kecil yaitu pada level 3 = arah pemotongan tangensial. (2) Parameter yang menghasilkan nilai kekasaran permukaan optimal adalah pada kecepatan putaran spindle 3000 rpm, laju pemakanan sebesar 400 mm/min, kedalaman pemakanan 2 mm, dan arah potong serat kayu tangensial. Laju pemakanan memiliki pengaruh paling besar dengan delta S/N rasio sebesar 3,78 dan arah potong serat kayu memiliki kontribusi paling kecil yaitu dengan delta S/N rasio sebesar 1,92. (3) Hasil kekasaran yang optimal adalah 4,12 ± 0,42 µm.