Abstrak
Kajian Batik Majapahit Era Sekarang di Wilayah Mojokerto dengan Pendekatan Etnografi
Oleh :
Niken Wijaya - C0908027 - Fak. Sastra dan Seni Rupa
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji Batik Majapahit era sekarang di wilayah Mojokerto menggunakan pendekatan etnografi. Penelitian dirumuskan dalam tiga tiga pertanyaan: (1) Apa yang dimaksud dengan Batik Majapahit Era sekarang, (2) Bagaimana latar belakang sosial-budaya yang melandasi munculnya Batik Majapahit di Mojokerto pada masa sekarang? (3) Apa saja motif yang dikembangkan dalam Batik Majapahit era sekarang dan bagaimana makna yang ada di belakangnya? Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Metode dan pendekatan tersebut untuk merekam gambaran etnografis dan menafsirkan fenomena Batik Majapahit sekarang. Lokasi penelitian di Mojokerto dengan nara sumber pengrajin batik Mojokerto yang memproduksi Batik Majapahit, arkeolog Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan, budayawan, dan peneliti yang peduli pada pelestarian peninggalan Majapahit. Hasil dari penelitian adalah sebagai berikut: (1) Batik Majapahit adalah batik yang dikerjakan oleh masyarakat yang tinggal di wilayah bekas kerajaan Majapahit (Mojokerto) dan batik tersebut secara visual terinspirasi oleh peninggalan-peninggalan hasil dari kebudayaan Majapahit. Batik Majapahit ini masih dalam proses membentuk dirinya dalam arti masih dalam proses membentuk identitas, mencari ciri khas. (2) Latar belakang sosial-budaya munculnya Batik Majapahit di Mojokerto adalah dorongan maupun keinginan melestarikan warisan kebudayaan nenek moyang yang telah mencapai puncak peradabannya di masa kerajaan Majapahit. (3) Ragam motif Batik Majapahit era sekarang mulai dari motif tumbuhan seperti Bunga Matahari, Buah Mojo, Parang Mojo. Motif dari lingkungan alam seperti Lerek Kali. Motif binatang yaitu Alas Mojopahit, Batik Wader Segaran, serta Sisik Geringsing. Dan yang lebih menarik, motif dari peninggalan kebudayaan Majapahit seperti simbol Majapahit berupa ornamen berbentuk Surya Majapahit, patung yang menginspirasi kawung, serta percandian yang menhasilkan motif-motif batik candi seperti candi Brahu, Candi Tikus, Batik Gapura Bajang Ratu, Wringin Lawang, Perahu Layar yang terinspirasi oleh relief. Ada juga motif Kepeng Cina, Satrio Manah, Mahkota Majapahit yang merupakan benda-benda peninggalan Majapahit dan motif gabungan seperti Carang Tabir Surya, Teratai Surya Majapahit dan Lung Gapura Maja. Lewat visual motif yang diterapkan pada Batik Majapahit ingin mengkomunikasikan makna dan juga ingin mengingatkan kembali akan kebesaran peradaban yang telah dicapai Majapahit.