Abstrak


Efektivitas Pembangunan Rusunawa Semanggi dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin ( Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Efektivitas Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa Semanggi Dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin Di Surakarta )


Oleh :
Agnessia Fery Andriyani - D0304015 - Fak. ISIP

ABSTRAK Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan sejauh mana efektivitas pembangunan Rusunawa Semanggi dalam pemberdayaan masyarakat miskin. Pembangunan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) adalah salah satu pelaksanaan program peremajaan kota untuk penanganan permukiman kumuh perkotaan. Sejalan dengan tujuan penelitian tersebut, maka bentuk penelitian yang digunakan berupa penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan menggambarkan data dengan kata-kata / uraian dan penjelasan tentang suatu permasalahan. Penelitian ini menggunakan teori tindakan sosial dari Max Weber dan Teori Perubahan Sosial dari Karl Marx. Penelitian ini mengambil lokasi di Rusunawa Semanggi Kota Surakarta. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik validitas data yang digunakan berupa teknik trianggulasi data yaitu menggumpulkan data sejenis dari beberapa sumber yang berbeda. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan perincian sampel sebagai berikut: DPU sebagai agen perubahan, Pengurus Paguyuban Rusunawa Semanggi, Penghuni Rusunawa Semanggi. Sedangkan teknis analisis data yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas pembangunan Rusunawa Semanggi dalam pemberdayaan masyarakat miskin di Kota Surakarta. Dengan metode penelitian deskriptif kualitatif, analsis yang diperoleh sebagai berikut: (a) kehidupan sosial dan ekonomi sebagian penghuni rumah susun sederhana sewa sudah mengalami perubahan yang berarti setelah tinggal di Rusunawa Semanggi. Perubahan yang dirasakan adalah dalam bentuk pemenuhan tempat tinggal yang layak (kondisi fisik bangunan) dan peningkatan kesejateraan ekonomi penghuni Rusunawa ; (b) Sarana dan prasarana bersama , tidak terpelihara dengan baik, karena penghuni belum dapat beradaptasi dengan lingkungan permukiman baru, selain itu disebabkan oleh status kepemilikan (sewa) menyebabkan rendahnya kepedulian penghuni terhadap lingkungan perumahan dan permukiman; (c) Fasilitas umum dan fasilitas sosial belum tersedia secara lengkap; (d) Rendahnya frekuensi pembinaan dari Pemerintah Daerah terhadap upaya pemberdayaan dan peningkatan kehidupan sosial dan ekonomi para penghuni rumah susun sederhana sewa.