Abstrak


Efektivitas Konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid) Dan Lama Perendaman Terhadap Pertumbuhan Stek Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle)


Oleh :
Wahyu Beno Kusdianto - H0708049 - Fak. Pertanian

Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle) merupakan jenis jeruk yang mempunyai manfaat beragam. Kebutuhan masyarakat akan jeruk nipis semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk. Akan tetapi, keberadaan tanaman ini di pekarangan sudah semakin jarang dan berumur tua. Selain itu, pengembangan dan perbanyakan jeruk nipis masih terus ditingkatkan guna memenuhi kebutuhan bibit di pasaran. Usaha yang dapat dilakukan ialah dengan mengoptimalkan semua teknik perbanyakan yang ada, salah satunya dengan mengembangkan perbanyakan dengan cara stek yang dapat menghasilkan bibit dalam jumlah banyak. Teknik ini dipengaruhi beberapa faktor diantaranya iklim, bahan stek, media, dan zat pengatur tumbuh (ZPT). ZPT menjadi salah satu faktor utama, karena jeruk nipis termasuk tanaman keras yang sulit berakar bila diperbanyak dengan stek. Pemberian ZPT auksin diperlukan untuk merangsang terbentuknya akar dan tunas. Jenis auksin yang digunakan dalam penelitian ini adalah IBA (Indole Butryric Acid). Pemberian IBA dilakukan dengan cara perendaman sehingga harus mengetahui lama perendaman yang tepat untuk memacu pembentukan perakaran pada bahan stek. Selain itu, konsentrasi IBA yang digunakan harus sesuai, sehingga stek jeruk nipis dapat membentuk akar dan tunas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi IBA dan lama perendaman yang tepat untuk pertumbuhan stek jeruk nipis. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2012 di Desa Jonggol RT 19/RW 03, Kec. Musuk, Boyolali pada ketinggian 865 mdpl. Rancangan penelitian yang digunakan ialah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor perlakuan yaitu konsentrasi dan lama perendaman IBA. Terdapat empat taraf konsentarsi IBA yang diuji yaitu 0 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm. Sedangkan pada lama perendaman terdapat tiga taraf yaitu 8 jam, 16 jam, dan 24 jam. Variabel yang diamati ialah persentase stek hidup, jumlah akar, panjang akar, berat segar dan kering akar, saat muncul tunas, jumlah tunas, panjang tunas, berat segar dan kering tunas dianalisis menggunakan uji T dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbanyakan tanaman jeruk nipis melalui stek membutuhkan tambahan zat pengatur tumbuh IBA untuk menumbuhkan akar dan tunas pada bahan stek. Pada perlakuan konsentrasi 150 ppm dan lama perendaman 24 jam menunjukkan hasil terbaik pada semua variabel yang diamati. Persentase hidup mencapai 75%, jumlah akar 3, panjang akar 31,8 cm, berat segar akar 0,297 g dan berat kering akar 0,045 g, saat muncul tunas 23 hari setelah tanam, dengan panjang 11,1 cm, berat segar tunas 0,489 g dan berat kering tunas 0,056 g.