Abstrak
Jurnalisme Investigasi dalam Film (Analisis Wacana Jurnalisme Investigasi dalam Film “State of Play”)
Oleh :
Barlian Anung Prabandono - D0206040 - Fak. ISIP
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wacana-wacana apa saja yang dikemas dalam film “State of Play”, bagaimana wacana Jurnalisme Investigasi dikonstruksi oleh komunikator film serta faktor apa saja yang menjadi pendorong maupun penghambat Jurnalisme Investigasi. Objek penelitian ini adalah film “State of Play” yang diluncurkan oleh Universal Studio pada 17 April 2009 silam.
Jurnalisme investigasi mengungkap fakta dari kasus yang sengaja disembunyikan. Membutuhkan kegigihan dan keberanian dalam melakukan kerja investigasi. Hal ini dikarenakan adanya pihak yang tidak ingin kasus yang melibatkan pihak tersebut terungkap kebenarannya. Film adalah media yang efektif dibandingkan dengan media massa lainnya. Film mampu menyuguhkan audio dan visual secara bersamaan sehingga khalayak mampu lebih mudah dalam menangkap pesan yang disampaikan. Oleh karena itu menarik untuk meneliti pesan dalam sebuah karya audio visual berupa film.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian interpretif – kualitatif dengan menggunakan pendekatan subjektif yang mengasumsikan bahwa pengetahuan bersifat tidak tetap melainkan bersifat interpretif yang memberi peluang yang besar bagi peneliti dalam melihat dan menggambarkan objek penelitian secara detail. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis wacana Van Dijk yang sering disebut kognisi sosial. Pendekatan ini dipilih karena model Van Dijk juga melihat bagaimana struktus sosial, dominasi, dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat, serta bagaimana pikiran serta kesadaran yang membentuk dan berpengaruh besar terhadap teks tertentu. Dengan melihat bagaimana bangunan struktur kebahasaan tersebut, analisis wacana lebih bisa melihat makna yang tersembunyi dari konstruksi wacana dalam suatu teks.
Strategi wacana komunikator dalam film ini dapat ditemukan melalui pisau analisis wacana Van Dijk yang meliputi elemen Tematik, Skematik, dan Semantik. Analisis dalam elemen tersebut memerlukan penyesuaian, hal ini karena teks tertulis berbeda dengan teks pada film. Strategi wacana yang dilakukan, komunikator film ini berhasil menciptakan keterkaitan antara satu wacana denggan wacana yang lain sehingga kesimpulan akhir dalam benak khalayak adalah wacana jurnalisme investigasi.
Film ini memang dielu-elukan sebagai film tentang jurnalisme secara umum dan jurnalisme investigasi secara khususnya. Jurnalisme investigasi berusaha mengungkap sebuah fakta yang sengaja disembunyikan. Berbagai tantangan dan rintangan harus dihadapi jurnalis dalam perjalanan investigasi mencapai fakta akhir. Ia menerima berbagai tekanan dari berbagai pihak mulai dari pemerintah, militer, mapun media sendiri. Secara umum tertangkap kesan kuat bahwa komunikator film hendak mengkonstruksikan tema besar tentang Jurnalisme Investigasi. Jurnalisme Investigasi diposisikan sebagai pihak yang dapat mengungkap kebenaran dari suatu kasus