Abstrak


Aplikasi Pendekatan Teaching Game For Understanding Untuk Meningkatkan Kemampuan Bermain Bola Voli dalam Penjasorkes pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Tengaran Tahun Pelajaran 2011/ 2012


Oleh :
Lina Mustika - X4610077 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan aplikasi pendekatan TGfU dan membandingkan pendekatan TGfU dengan pendekatan konvensional dalam meningkatan kemampuan bermain bolavoli siswa kelas VIII SMP N 1 Tengaran Tahun Pelajaran 2011/ 2012. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi (PEK). Penelitian dilaksanakan dengan desain Pretest-Postest Non-Equivalent Control Group. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tengaran yang berjumlah 68 siswa. Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok, yaitu kelompok kontrol sebanyak 34 siswa dan kelompok eksperimen sebanyak 34 siswa. Teknik pengumpulan data dengan tes keterampilan bolavoli passing, servis dan smash (Depdiknas, 2003), tes membuat keputusan taktik dan pelaksanaan keterampilan yaitu dengan GPAI (Game Performance Assesment Instrument) dan lembar observasi atau lembar pengamatan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: (1) Dari segi proses, pendekatan TGfU untuk membelajarkan bermain bolavoli adalah efektif. Keefektifan penerapan bermain seperti ditunjukan oleh hasil-hasil analisis data, a) Analisis data dengan lembar observasi terhadap kegiatan siswa dalam proses pembelajaran selama 4 kali pertemuan, bahwa sebagian besar siswa termasuk dalam kategori baik sekali sebanyak 5 siswa atau 14,71%, kategori baik sebanyak 8 siswa atau 23,53% dan cukup sebanyak 21 siswa atau 61,67%. Dalam pembelajaran konvensional tidak dapat dilaksanakan observasi saat pembelajaran berlangsung, karena pembelajaran tidak terdesain dengan rinci sebagaimana pada kelompok eksperimen. b) Dari analisis perbandingan hasil skor pretest dan posttest, siswa dikatakan tuntas belajarnya apabila berada dalam kategori baik sekali, baik dan sedang. Pada kelompok kontrol saat pretest siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa atau 44,12% setelah mendapatkan perlakuan (posttest) meningkat menjadi 19 siswa atau 55,88% dari 34 siswa. Sedangkan pada kelompok eksperimen saat pretest siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa atau 44,12% setelah mendapatkan perlakuan (posttest) meningkat menjadi 33 siswa atau 97,06% dari 34 siswa. (2) Dari segi produk, atau peningkatan kemampuan bermain bolavoli juga menunjukan bahwa pembelajaran permainan bolavoli dengan pendekatan TGfU lebih baik daripada pendekatan secara konvensional. Berdasarkan hasil uji kesamaan dan uji kesejajaran ternyata dua model regresi linier tidak sama, namun sejajar. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil peningkatan kemampuan bermain bolavoli antara pendekatan TGfU dengan pendekatan konvensional. Konstanta garis regresi kelompok eksperimen adalah 5.571. Konstanta ini lebih besar dari konstanta garis regresi kelompok kontrol yaitu 3.700. Secara geometris garis regresi kelompok eksperimen diatas garis regresi kelompok kontrol. Dari rata-rata hasil tes akhir siswa yang belajar dengan pendekatan TGfU adalah 17,12 sedangkan rata-rata test akhir siswa yang belajar dengan pendekatan konvensional adalah 12,85. Hal ini menunjukkan bahwa hasil peningkatan kemampuan bermain bolavoli dengan pendekatan TGfU lebih baik dibanding hasil peningkatan kemampuan bermain bolavoli dengan pendekatan konvensional. Kata kunci: pendekatan TGfU, kemampuan bermain bola voli