Abstrak


Evaluasi Kinerja pada Simpang Kerten Kota Surakarta


Oleh :
Muhammad Fachri Amrullah - I8208010 - Fak. Teknik

ABSTRAK Simpang bersinyal merupakan suatu elemen yang cukup penting dalam sistem transportasi di kota besar. Pengaturan sinyal harus dilakukan semaksimal mungkin agar dapat membantu kelancaran laju kendaraan yang melalui persimpangan. Simpang Kerten Surakarta merupakan simpang 3 bersinyal dan menjadi titik temu kendaraan dari arah Timur, Barat, dan Utara. Simpang Kerten Surakarta terdiri dari 3 fase, fase pertama yaitu dari arah Timur (Jalan Slamet Riyadi), fase kedua dari arah Barat (Jalan Ahmad Yani) dan Timur ( Jalan Slamet Riyadi) yang bergerak lurus, dan fase ketiga dari arah Utara (Jalan Ahmad Yani). Sedangkan Fase merupakan bagian dari siklus sinyal dengan lampu hijau disediakan bagi kombinasi tertentu dari gerakkan lalu lintas. Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui kinerja simpang bersinyal khususnya tingkat kinerja Simpang Kerten Surakarta berdasarkan metode MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia) 1997. Penelitian ini berdasarkan metode MKJI 1997. Analisis dalam penelitian ini berdasarkan dari data primer yaitu data yang diambil secara langsung di lapangan. Analisa yang dilakukan meliputi data geometri, arus kendaraan, jarak dari garis henti ke tititk konflik masing-masing untuk kendaraan berangkat dan datang. Hasil penelitian yang dilakukan tentang kinerja pada simpang Kerten Surakarta berdasarkan setting sinyal lampu dilapangan, dapat disimpulkan bahwa pengaturan fase sinyal pada simpang ini cukup baik, jika dilihat dari nilai derajat kejenuhan (DS) simpang tersebut adalah < 0,85 pada semua fase, akan tetapi terdapat derajat kejenuhan yang mendekati 0,85 yaitu 0,844 pada fase ke 3. Selain itu dari hasil perhitungan diperoleh tundaan simpang rata-rata sebesar 34,08 det/smp dan juga diperoleh kapasitas sebesar 336 smp/jam pada kode pendekat T-ST1, 878 smp/jam pada kode pendekat T-ST2, 336 smp/jam pada kode pendekat T-RT, 1870 smp/jam pada pendekat Barat, dan sebesar 638 smp/jam pada pendekat Utara. Dari hasil perhitungan yang dilakukan tentang kinerja simpang Kerten pasca re-designe dengan metode MKJI 1997 diperoleh derajat kejenuhan (DS) pada simpang tersebut adalah 0,608-0,772. Selain itu dari hasil perhitungan diperoleh tundaan simpang rata-rata sebesar 29,25 det/smp dan juga diperoleh kapasitas sebesar 353 smp/jam pada kode pendekat T-ST1, 738 smp/jam pada kode pendekat T-ST2, 353 smp/jam pada kode pendekat T-RT, 1570 smp/jam pada pendekat Barat, dan sebesar 731 smp/jam pada pendekat Utara. Pada re-designe dilakukan pelebaran sebesar 2 meter pada pendekat Barat dan sebesar 1,2 meter pada pendekat Utara diperuntukan bagi kendaraan yang akan belok kiri langsung (LTOR) Kata Kunci: Fase, Kinerja, Manajemen