Abstrak


Pemakaian Metode Pasangan Terstruktur Dan Media Gambar Berwarna Tokoh Idola Pilihan Siswa Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Siswa Kelas Vii D Smp Negeri 14 Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012


Oleh :
Fadilaturrohmah - K1208087 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan: (1) keaktifan dalam pembelajaran keterampilan berbicara, yaitu berupa keaktifan dalam pembelajaran secara individual (aktif bertanya/menjawab/berpendapat, aktif berdiskusi, memperhatikan penjelasan guru, mencatat penjelasan guru, dan melaksanakan perintah guru) dan keaktifan dalam bekerjasama dengan kelompok (aktif berdiskusi dengan pasangan dan mampu bekerjasama dengan pasangan ketika tampil bercerita); dan (2) keterampilan berbicara pada siswa, yaitu intonasi, pilihan kata, kelancaran, lafal, dan kerjasama. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di SMP Negeri 14 Surakarta. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII D yang berjumlah 32 siswa dan guru bahasa Indonesia yang mengajar di kelas tersebut. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Validitas data menggunakan teknik triangulasi metode dan sumber data serta review informan. Analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif (interactive model of analysis) dan teknik deskriptif komparatif. Prosedur penelitian adalah model spiral yang saling berkaitan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pemakaian metode pasangan terstruktur dan media gambar berwarna tokoh idola pilihan siswa dapat meningkatkan keaktifan siswa dan keterampilan berbicara dari pratindakan ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Berdasarkan hasil wawancara mendalam dan observasi, guru menyatakan bahwa siswa kurang aktif dalam pembelajaran ditandai dengan berbicara sendiri dengan teman, mengerjakan pekerjaan lain, mengantuk, mengganggu teman lain, dan menjawab karena ditunjuk guru. Ketidakaktifan tersebut berdampak pada rendahnya hasil keterampilan berbicara siswa. Berdasarkan hasil analisis dokumen berupa nilai keterampilan berbicara pratindakan ditemukan bahwa hanya 17 siswa dari 32 siswa atau 53,12% yang memenuhi KKM. Adapun KKM sekolah tersebut adalah 70. Terjadi peningkatan pada siklus I dan II, berikut perinciannya. Keaktifan siswa meningkat selama kegiatan pembelajaran. Selama kegiatan pembelajaran siswa mampu merespon dengan baik setiap stimulus yang diberikan guru. Keaktifan tersebut diwujudkan vii