Abstrak
Efektivitas Model Pembelajaran Matematika Berdasarkan Masalah dan Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions pada Kemampuan Menyelesaikan Soal Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Analitik Siswa SMP Negeri Kabupaten Bojonegoro
Oleh :
Suwarto - S85110204 - Sekolah Pascasarjana
ABSTRAK
Penelitian ini diadakan dengan tujuan untuk mengetahui: (1) Manakah yang lebih efektif, dalam pembelajaran bangun ruang sisi datar, antara model pembelajaran berdasarkan masalah, model pembelajaran kooperatif STAD (Student Teams Achievement Divisions), atau pembelajaran langsung. (2) Manakah yang mempunyai prestasi belajar lebih baik dalam menyelesaikan soal bangun ruang sisi datar, siswa yang mempunyai kemampuan berpikir analitik tinggi, kemampuan berpikir analitik sedang atau kemampuan berpikir analitik rendah. (3) Pada masing-masing kemampuan berpikir analitik, manakah yang lebih efektif, model pembelajaran berdasarkan masalah, model pembelajaran kooperatif STAD (Student Teams Achievement Divisions), atau pembelajaran langsung. (4) Pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang mempunyai prestasi belajar bangun ruang sisi datar lebih baik, siswa yang mempunyai kemampuan berpikir analitik tinggi, kemampuan berpikir analitik sedang atau kemampuan berpikir analitik rendah.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan populasi seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten Bojonegoro tahun pelajaran 2011/2012. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling, terpilih tiga sekolah yaitu SMP Negeri 4 Bojonegoro, SMP Negeri 2 Balen, dan SMP Negeri 1 Kanor. Diperoleh sampel berjumlah 309 siswa, dengan rincian 105 pada kelas eksperimen satu, 101 pada kelas eksperimen dua dan 103 pada kelas eksperimen tiga. Teknik pengumpulan data meliputi metode dokumentasi yaitu mencari data tentang nama sekolah dan rataan nilai Ujian Nasional SMP Negeri di kabupaten Bojonegoro dan metode tes yang meliputi tes awal, tes kemampuan berpikir analitik dan tes prestasi belajar matematika materi bangun ruang sisi datar. Uji coba instrumen tes meliputi validitas isi, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas. Uji keseimbangan terhadap tiga kelompok sampel menggunakan uji F. Uji prasyarat dilakukan dengan metode Lilliefors untuk uji normalitas dan metode Bartlett untuk uji homogenitas. Uji hipotesis yang digunakan adalah anava dua jalan 3x3 dengan sel tak sama.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat disimpulkan: (1) Model pembelajaran berdasarkan masalah lebih efektif daripada model pembelajaran kooperatif tipe STAD, model pembelajaran berdasarkan masalah juga lebih efektif daripada model pembelajaran langsung. Akan tetapi model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran langsung mempunyai sama efektifnya. (2) Siswa yang mempunyai kemampuan berpikir analitik tinggi mempunyai prestasi belajar bangun ruang sisi datar lebih baik daripada siswa yang mempunyai kemampuan berpikir analitik sedang, siswa yang mempunyai kemampuan berpikir analitik tinggi juga mempunyai prestasi belajar lebih baik dari pada siswa yang mempunyai kemampuan berpikir analitik rendah. Akan tetapi siswa yang mempunyai kemampuan berpikir analitik sedang dan siswa yang mempunyai kemampuan berpikir analitik rendah mempunyai prestasi belajar yang sama. (3) a. Siswa yang mempunyai kemampuan berpikir analitik tinggi, pada model pembelajaran berdasarkan masalah, model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran langsung sama efektifnya. b. Siswa yang mempunyai kemampuan berpikir analitik sedang, pada model pembelajaran berdasarkan masalah lebih efektif daripada model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Sedangkan model pembelajaran langsung sama efektifnya dengan model pembelajaran berdasarkan masalah, model pembelajaran langsung juga sama efektifnya dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. c. Siswa yang mempunyai kemampuan berpikir analitik rendah, pada model pembelajaran berdasarkan masalah, model pembelajaran kooperatif tipe STAD, dan model pembelajaran langsung sama efektifnya. (4) a. Pada model pembelajaran berdasarkan masalah, siswa yang mempunyai kemampuan berpikir analitik tinggi mempunyai prestasi belajar bangun ruang sisi datar lebih baik daripada siswa yang mempunyai kemampuan berpikir analitik rendah. Sedangkan siswa yang mempunyai kemampuan berpikir analitik sedang mempunyai prestasi belajar sama dengan siswa yang mempunyai kemampuan berpikir analitik tinggi, siswa yang mempunyai kemampuan berpikir analitik sedang juga mempunyai prestasi belajar sama dengan siswa yang mempunyai kemampuan berpikir analitik rendah. b. Pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa yang mempunyai kemampuan berpikir analitik tinggi mempunyai prestasi belajar bangun ruang sisi datar lebih baik daripada siswa yang mempunyai kemampuan berpikir analitik sedang, siswa yang mempunyai kemampuan berpikir analitik tinggi juga mempunyai prestasi belajar lebih baik daripada siswa yang mempunyai kemampuan berpikir analitik rendah. Akan tetapi siswa yang mempunyai kemampuan berpikir analitik sedang dan siswa yang mempunyai kemampuan berpikir analitik rendah mempunyai prestasi belajar yang sama. c. Pada model pembelajaran langsung, siswa yang mempunyai kemampuan berpikir analitik tinggi, siswa yang mempunyai kemampuan berpikir analitik sedang dan siswa yang mempunyai kemampuan berpikir analitik rendah mempunyai prestasi belajar yang sama.
Kata kunci: Pembelajaran Berdasarkan Masalah, Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Kemampuan Berpikir Analitik, Prestasi Belajar.