Abstrak
Problematika Penari Tradisional Jawa Yang Tercermin Dalam Cerita Bersambung ”Kembang Tayub” Karya Wasi Jaladara (Sebuah Tinjauan Sosiologi Sastra)
Oleh :
Ratri Noviarni - C0106042 - Fak. Sastra dan Seni Rupa
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah keterkaitan antarunsur dan struktur yang membangun cerbung Kembang Tayub karya Wasi Jaladara berdasarkan teori strukturalisme Robert Stanton ? (2) Bagaimanakah penggambaran sosok wanita Jawa dalam menghadapi problem hidup dalam cerbung Kembang Tayub karya Wasi Jaladara ? (3) Bagaimanakah gambaran kehidupan sosial masyarakat Jawa dalam cerbung Kembang Tayub karya Wasi Jaladara ?
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan keterkaitan antarunsur dan struktur yang membangun cerbung Kembang Tayub karya Wasi Jaladara berdasarkan teori strukturalisme Robert Stanton. (2) Mendeskripsikan penggambaran sosok wanita Jawa dalam menghadapi problem hidup dalam cerbung Kembang Tayub karya Wasi Jaladara. (3) Mendeskripsikan gambaran kehidupan sosial masyarakat Jawa dalam cerbung Kembang Tayub karya Wasi Jaladara.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian sastra. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer, yaitu teks cerbung berbahasa Jawa karya Wasi Jaladara yang berjudul Kembang Tayub. Cerbung ini dimuat dalam majalah Genta no 73 April 2007 sampai dengan no 88 Desember 2007 yang terdiri dari 15 episode. Sumber data sekunder yaitu informan yang dalam hal ini Daniel Tito selaku pengarang cerbung KT. Data yang digunakan dalam penelitian ini di antaranya data primer yang merupakan data pokok, dalam penelitian ini berupa teks cerbung yang dibangun oleh unsur – unsur instrinsik dalam karya sastra seperti unsur fakta – fakta cerita: alur, karakter, latar, tema, sarana – sarana sastra; judul, ironi, sudut pandang, gaya dan tone, simbolisme serta penggambaran sosok wanita Jawa dan kehidupan sosial masyarakat Jawa dalam cerbung KT. Sedangkan data sekunder yang merupakan data pendukung terdiri dari hasil wawancara dengan pengarang yakni Bapak Daniel Tito, dokumentasi yang berupa foto, serta buku – buku referensi yang menunjang penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktural dan sosiologi sastra. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik analisis isi dan teknik wawancara.
Kesimpulan dari penelitian ini (1) Ditinjau dari segi struktural, cerbung KT menunjukkan kesatuan yang utuh dan sangat erat kaitannya satu sama lain. Unsur struktural yang menekankan fakta – fakta cerita, yang terdiri dari karakter, alur, latar dilengkapi juga dengan tema, sarana – sarana sastra yang mencakup judul, sudut pandang, tone, gaya dan simbolisme. (2) Ditinjau dari analisis sosiologi sastra, penelitian ini dimaksudkan untuk lebih mengetahui sosok wanita, khususnya wanita Jawa yang dalam cerbung ini disimbolkan sebagai seorang penari (ledhek). Kerasnya hidup membuat wanita senantiasa harus selalu kuat, mandiri, tangguh dan bangkit dari keterpurukan. Lebih lanjut penulis mencoba
xv
mengungkap semangat, pantang menyerah serta kesabaran dari seorang wanita Jawa di tengah cercaan dan penilaian negatif yang timbul dari masyarakat disekitarnya (3) Cerbung KT merupakan gambaran kehidupan sosial masyarakat Jawa. Meskipun pada masa sekarang sudah sulit ditemukan dalam kehidupan masyarakat. Gambaran yang terdapat pada cerbung ini yakni problem – problem sosial seperti adanya kepercayaan jilu yang dianggap sebagai pantangan dalam pernikahan serta adanya kelas sosial diharapkan dapat berfungsi dan dijadikan sebagai suatu pembelajaran dan pembanding yang berguna bagi masyarakat pembaca.