Abstrak
Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Devision (STAD) Modifikasi, Think Pair and Share (TPS) dan Konvensional pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar Ditinjau dari Kemandirian pada Siswa SMP Se-Kabupaten Kudus
Oleh :
Rendi Andreawan - S851102034 - Sekolah Pascasarjana
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) manakah model pembelajaran yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik antara model kooperatif tipe STAD modifikasi, model kooperatif tipe TPS atau pembelajaran Konvensional (2) manakah siswa-siswa yang memiliki prestasi belajar lebih baik antara siswa-siswa yang memiliki kemandirian tinggi, siswa-siswa yang memiliki kemandirian sedang atau siswa-siswa yang memiliki kemandirian rendah (3) Pada masing-masing tingkatan kemandirian, manakah yang menghasilkan prestasi belajar lebih baik antara model kooperatif tipe STAD modifikasi, model kooperatif tipe TPS atau model pembelajaran Konvensional. Pada masing-masing model pembelajaran, manakah siswa-siswa yang memiliki prestasi belajar lebih baik antara siswa-siswa yang memiliki kemandirian tinggi, siswa-siswa yang memiliki kemandirian sedang atau siswa-siswa yang memiliki kemandirian rendah.
Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimental semu dengan desain 3x3. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Se-Kabupaten Kudus. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 277 siswa, dengan rincian 90 siswa pada kelas eksperimen satu, 93 siswa pada kelas eksperimen dua dan 94 pada kelas eksperimen tiga. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah nilai tes semester I, angket kemandirian, dan tes prestasi belajar matematika. Uji coba instrumen tes meliputi validitas isi, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas. Uji coba instrumen angket kemandirian meliputi validitas isi, konsistensi internal, dan reliabilitas. Uji prasyarat meliputi uji normalitas populasi menggunakan metode Lilliefors dan uji homogenitas variansi populasi menggunakan metode Bartlett. Dengan a = 0,05, diperoleh simpulan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang homogen. Uji keseimbangan terhadap data kemampuan awal matematika menggunakan analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama diperoleh simpulan bahwa ketiga kelas eksperimen mempunyai kemampuan awal matematika yang seimbang. Pengujian hipotesis menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama.
Hasil penelitian menunjukan: (1) Model kooperatif tipe STAD modifikasi menghasilkan prestasi belajar lebih baik daripada model kooperatif tipe TPS, model kooperatif tipe STAD modifikasi menghasilkan prestasi belajar lebih baik daripada pembelajaran Konvensional dan model kooperatif tipe TPS menghasilkan prestasi belajar yang sama baiknya dengan pembelajaran
Konvensional (2) Siswa-siswa yang memiliki kemandirian tinggi memiliki prestasi belajar lebih baik daripada siswa-siswa yang memiliki kemandirian sedang, siswa-siswa yang memiliki kemandirian tinggi memiliki prestasi belajar lebih baik daripada siswa-siswa yang memiliki kemandirian rendah dan siswa-siswa yang memiliki kemandirian sedang memiliki prestasi belajar yang sama baiknya dengan siswa-siswa yang memiliki kemandirian rendah (3) Pada tingkat kemandirian tinggi, model kooperatif tipe STAD modifikasi menghasilkan prestasi belajar yang sama baiknya dengan kooperatif tipe TPS, kooperatif tipe STAD modifikasi menghasilkan prestasi belajar lebih baik daripada Konvensional, kooperatif tipe TPS menghasilkan prestasi belajar yang sama baiknya dengan Konvensional. Pada tingkat kemandirian sedang, model kooperatif tipe STAD Modifikasi, kooperatif tipe TPS maupun Konvensional menghasilkan prestasi belajar yang sama baiknya. Pada tingkat kemandirian rendah, model kooperatif tipe STAD modifikasi, kooperatif tipe TPS maupun konvensional menghasilkan prestasi belajar yang sama baiknya. Pada model kooperatif tipe STAD modifikasi, siswa-siswa yang memiliki kemandirian tinggi memiliki prestasi belajar yang sama baiknya dengan siswa-siswa yang memiliki kemandirian sedang, siswa-siswa yang memiliki kemandirian tinggi memiliki prestasi belajar lebih baik daripada siswa-siswa yang memiliki kemandirian rendah dan siswa-siswa yang memiliki kemandirian sedang memiliki prestasi belajar yang sama baiknya dengan siswa-siswa yang memiliki kemandirian rendah. Pada model kooperatif tipe TPS, siswa-siswa yang memiliki kemandirian tinggi, siswa-siswa yang memiliki kemandirian sedang maupun siswa-siswa yang memiliki kemandirian rendah menghasilkan prestasi belajar yang sama baiknya. Pada pembelajaran Konvensional, siswa-siswa yang memiliki kemandirian tinggi, siswa-siswa yang memiliki kemandirian sedang maupun siswa-siswa yang memiliki kemandirian rendah menghasilkan prestasi belajar yang sama baiknya
Kata Kunci: kooperatif tipe STAD modifikasi, kooperatif tipe TPS, pembelajaran Konvensional, Kemandirian, Prestasi Belajar Matematika.