Abstrak


Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Dengan Alokasi Belanja Modal Sebagai Variabel Pemediasi (Studi pada Kabupaten/ Kota di Indonesia Tahun 2008-2010)


Oleh :
Susilo Prasetyo Utomo - F0305019 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk menguji pengaruh kinerja keuangan pada alokasi belanja modal, (2) untuk menguji pengaruh alokasi belanja modal pada pertumbuhan ekonomi daerah, (3) untuk menguji pengaruh mediasi belanja modal dalam hubungan antara kinerja keuangan dengan pertumbuhan ekonomi daerah. Sampel penelitian ini adalah pemerintah kabupaten/ kota di Indonesia sebanyak 59 kabupaten/ kota. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Berdasarkan pada beberapa penelitian-penelitian terdahulu maka didapatkan rumusan masalah sebagai berikut : (1) Apakah kinerja keuangan memiliki pengaruh pada alokasi belanja modal, (2) Apakah alokasi belanja modal memiliki pengaruh pada pertumbuhan ekonomi daerah, (3) Apakah alokasi belanja modal memediasi hubungan antara kinerja keuangan dengan pertumbuhan ekonomi daerah. Alat analisis yang digunakan untuk menguji kesesuaian model dan hipotesis yang diajukan adalah dengan menggunakan metode path analysis dengan bantuan program AMOS 6. 01. Hasil analisis menunjukkan bahwa besarnya nilai-nilai yang terdapat dalam goodness of fit adalah: Chi-Square (5, 649) dengan tingkat signifikansi (0,227), CMIN/DF (1,412), GFI (0,991), AGFI (0,937), TLI (0,984), CFI (0,997) dan RMSEA (0,048) menunjukkan bahwa model penelitian baik. Untuk estimasi parameter kinerja keuangan, menunjukkan bahwa jalur yang diestimasi, yaitu (1) pengaruh kemandirian pada alokasi belanja modal, (2) pengaruh efektivitas PAD pada alokasi belanja modal, (3) pengaruh kontribusi BUMD pada alokasi belanja modal, memiliki nilai C.R lebih besar dari ±1,96 pada signifikansi 0,05 menunjukkan nilainya signifikan. Sementara (4) pengaruh ketergantungan keuangan pada alokasi belanja belanja modal, dan (5) pengaruh desentralisasi keuangan pada alokasi belanja modal memiliki nilai C.R lebih kecil dari ±1,96 pada signifikasi 0,05 menunjukkan nilainya tidak signifikan. Untuk (6) pengaruh alokasi belanja modal pada pertumbuhan ekonomi daerah memiliki nilai C.R lebih besar dari ±1,96 pada signifikasi 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alokasi belanja modal dipengaruhi oleh kinerja keuangan, alokasi belanja modal berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, dan pertumbuhan ekonomi secara tidak langsung dipengaruhi oleh kinerja keuangan daerah. Implikasi dan saran dari penelitian ini adalah bahwa pemerintah daerah harus senantiasa meningkatkan kinerja keuangannya karena berdampak pada peningkatan belanja modal sebagai stimulus pertumbuhan ekonomi daerah. Kata kunci : KINERJA KEUANGAN, alokasi belanja modal, pertumbuhan ekonomi