Abstrak


Pengaruh Perbedaan Jenis Basis Hidrofil terhadap Sifat Fisik dan Kimia Salep Anti Jerawat Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.)


Oleh :
Reyza Shintia Dara - M3509052 - Fak. MIPA

ABSTRAK Daun sirih (Piper betle L.) memiliki aktivitas antibakteri, salah satunya terhadap bakteri penyebab jerawat Propionibacterium acnes. Dari penelitian sebelumnya diketahui bahwa ekstrak etanol daun sirih memiliki KBM (Kadar Bunuh Minimum) 0,25% (b/v) terhadap Propionibacterium acnes (Fadila, 2010). Jerawat merupakan penyakit kulit karena infeksi bakteri yang biasanya dialami pada jenis kulit seboroik dimana produksi sebum dan sekresi keringat berlebihan. Untuk jenis kulit yang tergolong seboroik, dasar atau basis salep yang cocok digunakan adalah dasar hidrofil. Penelitian ini termasuk penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan sifat fisik salep anti jerawat daun sirih (Piper betle L.) dalam 3 macam basis hidrofil yaitu hidrofilik ointment, vanishing cream, dan polietilenglikol. Ketiga formula salep dilakukan uji sifat fisik selama satu bulan penyimpanan meliputi organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya lekat, uji daya sebar, uji viskositas dan uji daya proteksi. Data yang diperoleh dianalisa dengan metode uji Anova satu jalan dan Kruskal Wallis dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga formula memiliki kestabilan sifat fisik yang baik selama 1 bulan penyimpanan. Ketiga formula memiliki perbedaan sifat fisik yang signifikan meliputi viskositas, daya sebar, daya lekat dan pH. Selain itu, ketiga formula memiliki kemampuan proteksi yang baik. Formula III (vanishing cream) memiliki sifat fisik yang paling baik jika digunakan sebagai basis salep anti jerawat. Vanishing cream mempunyai nilai viskositas 308,33 dPas, daya sebar 2,81 mm, daya lekat 4,7 detik, nilai pH 5,88 dan memiliki daya proteksi yang baik terhadap KOH dalam waktu 5 menit. Kata Kunci : jerawat, sifat fisik, basis hidrofil, daun sirih