;

Abstrak


Perbedaan Jumlah Eosinofil, Neutrofil Sputum Dan Volume Ekspirasi Paksa Detik Pertama Pada Asma Terkontrol Sebagian Dan Tidak Terkontrol Terhadap Pemberian Kalsitriol


Oleh :
Yudi Prasetyo - S6007006 - Sekolah Pascasarjana

Pendahuluan: Asma merupakan suatu inflamasi kronik saluran napas dengan beberapa elemen selular memegang peranan penting. Kalsitriol adalah metabolit aktif vitamin D yang dapat menghambat perkembangan penyakit autoimun, penyakit yang diperantarai sistem imun, dan infeksi sehingga diharapkan dapat mengurangi sel-sel inflamasi dan memperbaiki faal paru. Eosinofil dan neutrofil merupakan sel inflamasi yang berkaitan dengan gejala klinik asma dan dapat ditemukan dari pemeriksaan sputum. Nilai VEP1 dapat memberikan gambaran faal paru. Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan jumlah eosinofil, neutrofil sputum dan VEP1 pada asma terkontrol sebagian dan tidak terkontrol terhadap pemberian kalsitriol. Metode: Penelitian ini memakai uji klinis quasi-experimental, consecutive sampling, pretest-postest. Subyek penelitian adalah penderita asma terkontrol sebagian dan tidak terkontrol yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi di poliklinik paru RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada bulan April-Mei 2012. Variabel bebas adalah kalsitriol 2x0,25 μg dengan lama pemberian 14 hari, variabel tergantung adalah jumlah eosinofil, neutrofil sputum dan VEP1. Hasil: Subyek yang dianalisis 35 orang, rerata umur 44,43 ± 11,31 tahun, 12 laki-laki (34,2%) dan 23 perempuan (65,71%). Proporsi subyek menurut asma terkontrol sebagian 18 (51,4%) dan asma tidak terkontrol 17 (48,6%). Sebelum dan sesudah pemberian kalsitriol pada asma terkontrol sebagian didapatkan rerata eosinofil 7,83±6,87% dan 3,39±2,18%, dengan p=0,003, neutrofil 39,17±24,76% dan 41±21,22% dengan p=0,744, serta VEP1% 67,34±13,09% dan 72,89±13,06% dengan p=0,008. Sebelum dan sesudah pemberian kalsitriol pada asma tidak terkontrol didapatkan rerata eosinofil 9,06±9,40% dan 6,18±4,44% dengan p=0,213, neutrofil 50,71±20,46% dan 41,12±21,26% dengan p=0,075, serta VEP1% 60,17±13,10% dan 70,53±17,44% dengan p=0,002. Sebelum dan sesudah pemberian kalsitriol pada asma terkontrol sebagian dan tidak terkontrol didapatkan rerata eosinofil 8,43±8,10% dan 4,74±3,76% dengan p=0,003, neutrofil 44,77±23,19% dan 41,06±20,93% dengan p=0,338, serta VEP1% 63,86±13,41% dan 71,74±15,15% dengan p=0,000. Kesimpulan: Terdapat perbedaan pada jumlah eosinofil sputum maupun VEP1% yang bermakna, dan neutrofil sputum yang tidak bermakna sebelum dan sesudah pemberian kalsitriol pada penderita asma terkontrol sebagian dan tidak terkontrol. Kata kunci: kalsitriol, asma, eosinofil, neutrofil sputum, dan VEP1%.