Abstrak


Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Produksi Usahatani Semangka (Citrullus Vulgaris) pada Lahan Pasir di Pantai Kabupaten Kulon Progo


Oleh :
Reni Fatma Wilastinova - H0808137 - Fak. Pertanian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor produksi yang digunakan terhadap usahatani semangka di lahan pasir pantai Kabupaten Kulon Progo, mengkaji faktor produksi yang paling bepengaruh terhadap usahatani semangka di lahan pasir pantai Kabupaten Kulon Progo dan mengetahui besarnya biaya dan pendapatan usahatani semangka di lahan pasir pantai Kabupaten Kulon Progo. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik penelitian survey. Metode penentuan lokasi secara sengaja (purposive), yaitu di Kecamatan Panjatan karena mempunyai rata-rata produktivitas semangka terbesar selama lima tahun terakhir. Kemudian dipilih tiga desa yang mempunyai lahan pasir yaitu Desa Bugel, Desa Pleret dan Desa Garongan. Sampel responden sebanyak 30 orang. Pemilihan sampel responden menggunakan teknik proportional random sampling yaitu petani yang mengusahakan semangka di Desa Bugel, Pleret, dan Garongan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata luas lahan adalah 0,33 Ha, tenaga kerja sebesar 360,01 HKP/Ha, pupuk kompos sebesar 14.241 Kg/Ha, pupuk Phonska sebesar 152,02 Kg/Ha, dan pupuk NPK Mutiara sebesar 90,20 Kg/Ha. Untuk mengetahui hubungan atar faktor produksi digunakan modifikasi dari fungsi produksi Cobb-Douglas. Uji yang dilakukan adalah uji F, uji t, uji bi’, dan uji R2. Hubungan penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani semangka di lahan pasir pantai apabila dinyatakan dalam modifikasi dari fungsi produksi Cobb-Douglas yaitu: Y = 0,789. X1-0,086. X20,383. X30,648. X40,341. X50,018 Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa faktor produksi berupa luas lahan, tenaga kerja, pupuk kompos, pupuk phonska dan pupuk NPK Mutiara berpengaruh nyata terhadap produksi semangka yang berupa luas lahan dan pupuk NPK Mutiara tidak berpengaruh nyata terhadap produksi pada usahatani semangka lahan pasir pantai. Faktor produksi yang berupa tenaga kerja, pupuk kompos dan pupuk phonska mempunyai hubungan positif dan berpengaruh nyata terhadap produksi semangka pada lahan pasir pantai. Faktor produksi yang berupa luas lahan dan pupuk NPK Mutiara tidak berpengaruh nyata terhadap produksi pada usahatani semangka lahan pasir pantai. Faktor produksi yang paling berpengaruh dalam usahatani semangka pada lahan pasir pantai adalah pupuk kompos. Biaya terbesar pada usahatani semangka lahan pasir pantai adalah biaya sarana produksi disusul dengan biaya tenaga kerja. Besarnya penerimaan usahatani semangka pada lahan pasir pantai adalah sebesar Rp 20.403.262,00/Ha/MT, sedangkan biaya total yang dikeluarkan petani semangka pada lahan pasir pantai adalah sebesar Rp 12.444.940,00/Ha/MT atau 60,99% terhadap penerimaan. Pendapatan usahatani semangka sebesar Rp 7.958.322,00/Ha/MT atau sebesar 39% terhadap penerimaan. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah penggunaan tenaga kerja disesuaikan pada kebutuhan agar tidak ada tenaga kerja yang menganggur maupun tenaga kerja yang tercurah terlalu besar, terutama penggunaan tenaga kerja untuk kegiatan panen. Penggunaan pupuk kompos dan pupuk Phonska masih dapat ditingkatkan, mengingat belum optimalnya penggunaan pupuk sesuai anjuran maupun bila dibandingkan dengan penggunaan pupuk tersebut di lahan biasa. Penggunaan pupuk kompos disarankan untuk ditingkatkan sesuai dengan dosis anjuran, yaitu dalam 0,3 Ha dengan pupuk kompos sebanyak 15.000 Kg. Sebaiknya masing-masing kelompok tani menerapkan sistem pola tanam yang bergilir agar ketika panen ketersediaan buah semangka tidak melimpah sehingga dapat menjaga kestabilan harga jual pada setiap musim tanamnya. Perlu adanya grading (pengkelasan) buah semangka yang telah dipanen dan siap dijual agar dapat meningkatkan pendapatan petani.