Abstrak


Perbedaan Penggunaan Gliserin, Propilenglikol, dan Madu Sebagai Bahan Humaktan Terhadap Sifat Fisis Sediaan Bath Gel Ekstrak Buah Alpukat (Persea americana Mill.)


Oleh :
Deni Yuda Adi Saputra - M3509014 - Fak. MIPA

Buah alpukat dimanfaatkan sebagai kecantikan karena mengandung berbagai vitamin, mineral, dan kandungan gizi lainnya. Humaktan merupakan bahan yang berpengaruh terhadap stabilitas sediaan bath gel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penggunaan propilenglikol, gliserin, dan madu sebagai humaktan dalam sediaan bath gel ekstrak buah alpukat. Penelitian ini dilakukan dengan pembuatan ekstrak buah alpukat secara maserasi dengan etanol 95% selama 3 hari. Pembuatan sediaan bath gel ekstrak buah alpukat dengan tiga formula menggunakan bahan humaktan gliserin (FI), propilenglikol (FII), dan madu (FIII). ketiga formula dilakukan uji organoleptis dan uji sifat fisis sediaan bath gel meliputi pH, viskositas, daya lekat, dan daya sebar yang diamati selama 28 hari. Data yang diperoleh dibandingkan dengan acuan standar dan dianalisa menggunakan statistik dengan uji Kolmogorov-Smirnov, jika data terdistribusi normal dilanjutkan dengan uji Anova satu jalan dengan taraf kepercayaan 95%. Untuk uji kesukaan dianalisa menggunakan uji Friedmen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat fisis dari sediaan bath gel sesuai dengan parameter standar. Penggunaan bahan humaktan propilenglikol, gliserin, dan madu memberikan pengaruh terhadap sifat fisis bath gel ekstrak buah alpukat. Berdasarkan uji kesukaan , formula III dengan penambahan humaktan madu paling disukai dari segi warna, kekentalan, banyaknya busa, kesan bersih dengan nilai daya lekat 5,43 detik, viskositas 13000 cps dan pH 6,38 Kata kunci : bath gel, gliserin, propilenglikol, madu