Abstrak


Analisis Faktor Penentu Lokasi Aman pada Kawasan Terlanda Tsunami Tahun 2006 di Kabupaten Cilacap


Oleh :
Putri Wardiastama - I0608008 - Fak. Teknik

ABSTRAK Bencana tsunami yang melanda Kabupaten Cilacap tahun 2006 silam mendorong perlunya dilakukan langkah mitigasi sesuai dengan arahan Undang-Undang No.24 Tahun 2007 yang menyebutkan bahwa daerah yang ditetapkan sebagai daerah rawan bencana harus melakukan upaya penanggulangan bencana. Peraturan perundangan tersebut juga diperkuat oleh Undang-Undang No.27 tahun 2007 serta PP No.64 Tahun 2010. Upaya mitigasi yang ditekankan disini adalah mitigasi non struktural, dimana di dalam mitigasi non struktural tersebut terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap. Dari beberapa langkah tersebut, salah satu langkah yang belum dilakukan oleh Pemkab Cilacap adalah penyusunan peraturan dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pesisir. Karena muatan dari RTBL terdiri dari beberapa hal maka topik difokuskan pada muatan peruntukan lahan. Untuk dapat menjadikan penelitian ini sebagai input muatan peruntukan lahan pada RTBL Kawasan pesisir, maka perlu dilakukan analisis terkait karakteristik tsunami tahun 2006 yang meliputi karakteristik run up dan innudation dikaitkan dengan karakteristik penggunaan lahan kawasan pesisir di area terlanda tsunami di Cilacap yang terdiri dari karakteristik fisik lingkungan, ekosistem laut, jenis penggunaan lahan serta karakteristik masyarakat. Dengan melihat keterkaitan diantara kedua karakter khusus di daerah terlanda tsunami Cilacap tahun 2006 tersebut diharapkan mampu diperoleh faktor penentu lokasi aman dari bencana tsunami. Pendekatan yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah pendekatan deduktif. Penelitian ini dideduksi dari teori yang telah dikumpulkan sebelumnya. Dalam hal ini teori yang digunakan adalah teori terkait bencana tsunami dan teori terkait penggunaan lahan kawasan pesisir perkotaan. Teknik analisis yang digunakan dalam melakukan penelitian ini mencakup teknik analisis deskriptif yang digunakan dalam menjabarkan karakteristik bencana tsunami Cilacap tahun 2006 maupun karakteristik penggunaan lahan area terlanda tsunami Kabupaten Cilacap tahun 2006. Selanjutnya dilakukan analisis korelasi diantara kedua karakteristik tersebut. Analisis korelasi dilakukan pada masing-masing zona terlanda yang di dalam penelitian ini meliputi tigabelas zona. Namun, sebelum dilakukan analisis korelasi terlebih dahulu dilakukan pembagian area aman dan tidak aman berdasarkan dampak tsunami yang ditimbulkan tahun 2006 silam. Sehingga analisis korelasi dilakukan pada area aman dan area tidak aman dengan menggunakan teknik analisisi korelasi Spearman’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang searah antara karakteristik bencana tsunami dengan karakteristik penggunaan lahan. Korelasi tersebut dapat dilihat sebagai berikut : (1) semakin rendah kelerengan suatu daerah pesisir maka akan sangat peka terhadap ketinggian serta jarak landaan gelombang tsunami, (2) semakin rendah topografi suatu daerah pesisir maka akan sangat peka terhadap ketinggian gelombang tsunami, (3) jenis penggunaan lahan yang tidak teratur akan menyebabkan terjadinya turbulensi gelombang tsumai sehingga gelombang tsunami akan menyebar ke dalam daratan, (4) karakteristik fisik lingkungan akan sangat peka terhadap ketinggian dan jarak landaan tsunami jika mempunyai bentuk datar memanjang dan berpasir. Dengan melihat hasil penelitian bencana tsunami dengan penggunaan lahan daerah terlanda tsunami tahun 2006 silam maka perlu dilakukan zonasi ulang penggunaan lahan agar lebih terstruktur serta perlu dilakukan upaya perencanaan teknis terkait bangunan yang diletakkan pada tapak yang lebih tinggi maupun pembuatan batu-batu di tepi pantai yang berguna sebagai pelambat arus gelombang tsunami. Kata Kunci : Tsunami, Penggunaan Lahan, RTBL