Abstrak


Karakteristik Susut Fly Ash Based Geopolymer Mortar (Shrinkage Characteristics of Fly Ash Based Geopolymer Mortar)


Oleh :
Windha Renauldi Satya Dharma - I0106140 - Fak. Teknik

ABSTRAK Penggunaan fly ash based geopolymer mortar diharapkan menjadi bahan yang sangat potensial untuk digunakan sebagai material patch repair. Hasil penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa geopolymer mortar memiliki sifat-sifat teknik yang amat mengesankan, seperti kekuatan dan keawetannya yang tinggi, akan tetapi fly ash tidak memiliki kemampuan mengikat seperti halnya semen, untuk itu diperlukan alkali aktivator yaitu Sodium hidroksida (NaOH) dan Sodium silikat (Na2SiO3) untuk membantu proses polimerisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik susut fly ash based geopolymer mortar sebagai repair material yang meliputi susut plastis, susut kering, dan susut terkekang. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu dengan membuat benda uji untuk susut plastis berupa plat mortar ukuran 560 x 355 x 100 mm3 berdasarkan ASTM C1579-06, untuk susut kering berupa balok mortar ukuran 75 x 280 x 75 mm3 berdasarkan ASTM C157, dan untuk susut terkekang berupa ring mortar ukuran diameter luar 375 mm, diameter dalam 305 mm, dan tebal 140 mm berdasarkan AASHTO PP34-99. Pada pengujian susut plastis, diukur retak yang terjadi pada benda uji akibat pengaruh susut plastis meliputi lebar dan panjang retak. Pada pengujian susut kering, data yang diamati berupa nilai penyusutan kering yang selanjutnya dianalisis dan di dapat besar penyusutan kering. Pada pengujian susut terkekang dicari nilai susut terkekang, jumlah dan lebar retak,serta waktu terjadinya retak. Pengujian dilakukan hingga susut atau retak yang terjadi stabil. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pada pengujian retak akibat susut plastis didapat bahwa benda uji fly ash based geopolymer mortar mempunyai nilai crack density sebesar 86,9215 mm2/m2 lebih kecil daripada benda uji mortar semen dengan nilai sebesar 87,743 mm2/m2 untuk setiap meter persegi luasan slab. Nilai rata-rata susut kering pada fly ash based geopolymer mortar sebesar 416,56 microstrain lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-rata susut kering mortar semen biasa sebesar 888,64 microstrain, jadi penggunaaan fly ash based geopolymer mortar mampu mengurangi nilai susut kering hingga 50% dibandingkan dengan mortar semen biasa. Nilai rata-rata susut terkekang sebelum terjadi retak pada benda uji fly ash based geopolymer mortar yaitu sebesar 885,858 microstrain lebih kecil dibandingkan dengan mortar semen biasa sebesar 2177,301 microstrain, jadi fly ash based geopolymer mortar mempunyai nilai susut terkekang lebih kecil hingga 60% dibandingkan dengan mortar semen biasa. Kata kunci: alkali aktivator, fly ash, geopolymer mortar, kadar aktivator, susut plastis, susut kering, susut terkekang, retak.