;

Abstrak


Efek Hepatoprotektif Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) Terhadap Kerusakan Hepar Akibat Obat Isoniazid Pada Tikus Wistar


Oleh :
Listiana Dharmawati Suryaningrum - S53100800 - Sekolah Pascasarjana

Latar belakang: Indonesia menempati peringkat ketiga dari 22 negara dengan insidensi tuberkulosis (TB) tertinggi di dunia. Sementara Asia dilaporkan memiliki angka Antituberculosis drug-induced hepatotoxicity (ATDH) tertinggi di dunia. Penelitian terhadap ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lam.) menunjukkan efek hepatoprotektif pada tikus karena adanya kandungan quercetin didalamnya. Tujuan penelitian: Untuk menilai efek hepatoprotektif ekstrak Moringa oleifera Lam. terhadap kerusakan hepar yang diakibatkan oleh isoniazid. Metode penelitian: Tikus Wistar dengan berat 200 - 300 g dibagi dalam enam kelompok. Kelompok I sebagai kontrol positif diberikan aquadestilata secara oral selama 28 hari. Kelompok II sebagai kontrol negatif diberikan isoniazid 50 mg/kgBB/hari per oral selama 28 hari. Kelompok III diberikan ekstrak Moringa oleifera Lam. 200 mg/kgBB/hari per oral selama 28 hari kemudian dilanjutkan dengan pemberian isoniazid 50 mg/kgBB/hari per oral selama 28 hari. Kelompok IV diberikan ekstrak Moringa oleifera Lam. 800 mg/kgBB/hari per oral selama 28 hari kemudian dilanjutkan dengan pemberian isoniazid 50 mg/kgBB/hari per oral selama 28 hari. Kelompok V diberikan ekstrak Moringa oleifera Lam. 200 mg/kgBB/hari per oral setengah jam sebelum pemberian isoniazid 50 mg/kgBB/hari per oral. Kelompok VI diberikan ekstrak Moringa oleifera Lam. 800 mg/kgBB/hari per oral setengah jam sebelum pemberian isoniazid 50 mg/kgBB/hari per oral. Serum alanine aminotransferase (ALT), aspartate aminotransferase (AST), albumin dan berat badan diukur pada saat sebelum dan setelah selesai perlakuan dari masing-masing kelompok. Analisa histologi dilakukan untuk mengetahui adanya kerusakan (nekrosis) pada sel hepar. Hasil penelitian: Pemberian isoniazid 50 mg/kgBB/hari per oral pada tikus ternyata mengakibatkan hepatotoksisitas pada kelompok II, yang dinilai dari rata-rata jumlah hepatosit yang mengalami nekrosis. Rata-rata jumlah nekrosis sel hepar untuk kelompok I, II, III, IV, V, dan VI masing-masing adalah 24,8; 43; 28; 29; 25,4; dan 29,2. Dengan menggunakan uji ANOVA diperoleh nilai Fhitung = 9,081 lebih besar daripada Ftabel = 2,62, menunjukkan signifikansi perbedaan pada tingkat α = 5%. Dilanjutkan dengan analisa Post Hoc juga menunjukkan perbedaan bermakna antara kelompok II dan kelompok yang lain. Hal ini juga mengindikasikan bahwa pemberian ekstrak Moringa oleifera Lam. dapat mencegah kerusakan histopatologi hepar tikus yang diakibatkan oleh isoniazid, baik sebelum maupun bersamaan dengan pemberian isoniazid. Kesimpulan: Ekstrak Moringa oleifera Lam. melindungi kerusakan hepar yang diakibatkan oleh isoniazid pada model hewan percobaan. Kata Kunci: Moringa oleifera Lam.; hepatoprotektif; isoniazid.