Abstrak


Analisis Persediaan Bahan Baku Cup 240 Ml Dengan Metode Eoq (Economic Order Quantity) Pada Cv. Al-Abrar Surakarta


Oleh :
Tri Handayani - F3509077 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Persediaan Selalu Dibutuhkan Oleh Setiap Perusahaan. Dengan Kebijakan Pengadaan Persediaan Diharapkan Proses Produksi Dapat Berjalan Dengan Lancar. Tanpa Adanya Persediaan Bahan Baku, Perusahaan Diharapkan Pada Resiko Bahwa Suatu Saat Perusahaan Tidak Akan Memenuhi Kebutuhan. Penelitian Ini Bertujuan Untuk (1) Mengetahui Jumlah Pembelian Bahan Baku Yang Optimal, (2) Mengetahui Total Biaya Persediaan Yang Optimal, (3) Mengetahui Kuantitas Persediaan Pengaman (Safety Stock) Yang Dibutuhkan Oleh Perusahaan, (4) Mengetahui Waktu Pemesanan Kembali (Reorder Point). Data Yang Dipelajari Berupa Data Tentang Kebutuhan Bahan Baku, Dan Biaya-Biaya Yang Ditimbulkan Dalam Pemesanan Dan Penyimpanan Selama Tahun 2011. Teknik Pengumpulan Data Dengan Cara Wawancara, Observasi, Dan Pemeriksaan Dokumen. Metode Pembahasan Yang Digunakan Adalah Pembahasan Deskriptif Yaitu Membuat Gambaran Secara Sistematis Dengan Menggunakan Obyek Yang Diteliti Dan Optimasi Keputusan Yaitu Teknik Untuk Melakukan Sintesa Suatu Keputusan Optimal Dalam Bidang Manajemen Industri. Pendekatan Yang Digunakan Adalah Metode Economic Order Quantity (Eoq).Teknik Analisis Data Yang Digunakan Adalah (1)Menentukan Besarnya Kuantitas Pembelian Bahan Baku Yang Optimal. (2) Menentukan Total Biaya Persediaan. (3) Menentukan Kuantitas Persediaan Pengaman. (4) Menentukan Besarnya Titik Pemesanan Kembali. Hasil Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Cv.Al- Abrar Diperoleh Kesimpulan Sebagai Berikut: (1) Kuantitas Pembelian Optimal Sebesar 295.297 Unit, Dengan Frekuensi Pembelian Sebanyak 7 Kali. (2) Total Biaya Persediaan Sebesar Rp. 3.159.679. (3) Kuantitas Persediaan Pengaman Sebesar 174.464,33 Unit. (4) Pemesanan Kembali Dilakukan Pada 199.916,33 Unit. Berdasarkan Kesimpulan Diatas, Maka Penulis Memberikan Saran Kepada Cv. Al-Abrar Agar Mempertimbangkan Penggunaan Metode Eoq Serta Menentukan Besarnya Persediaan Pengaman Dan Kapan Perusahaan Harus Melakukan Pemesanan Kembali Agar Pengendalian Persediaan Yang Efektif Dan Efisien Dapat Tercapai.