Abstrak
Prevalensi Anak Berkebutuhan Khusus di Kabupaten Wonogiri Tahun 2012
Oleh :
Nurul Wachidah Syam - K5108044 - Fak. KIP
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) prevalensi anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Wonogiri tahun 2012, (2) klasifikasi anak berkebutuhan khusus berdasarkan kelainannya, (3) klasifikasi anak berkebutuhan khusus berdasarkan umurnya, (4) prosentase anak berkebutuhan khusus di setiap kecamatan, (5) jumlah anak berkebutuhan khusus yang sudah terlayani pendidikannya.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian survey, dan dianalisis menggunakan statistik deskriptif, dimana perhitungan statistik dilakukan menggunakan frekuensi dan persentase. Untuk data yang bersifat kualitatif disajikan dalam bentuk deskripsi untuk menggambarkan hasil dari analisis data kuantitatif.. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak yang diduga berkebutuhan khusus di Kabupaten Wonogiri. Sampel yang digunakan adalah sampel populasi, adapun teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh karena seluruh anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Teknik pengumpulan data menggunakan angket.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) prevalensi anak berkebutuhan khusus dengan rentang usia 7-18 tahun sebanyak 1860 anak, dengan jenis kelamin laki-laki 1252 anak ( 67,31%) dan jenis kelamin perempuan sebanyak 608 anak (32,69%). (2) klasifikasi anak berkebutuhan khusus berdasarkan kelainannya, (a) tunanetra sebesar 11 anak (0,61%); (b) tunarungu sebesar 99 anak (5,32%); (c) tunagrahita sebesar 174 anak (9,35%); (d) tunadaksa sebesar 38 anak (2,04%); (e) tunalaras sebesar 158 anak (8,49%); (f) kesulitan belajar sebesar 1.335 anak (71,77%); (g) berbakat sebesar 32 anak (1,72%); dan (h) tunaganda sebesar 13 anak (0,70%). (3) klasifikasi anak berkebutuhan khusus berdasarkan umur diperoleh: (a) usia 7 tahun sebanyak 220 anak (11,82%); (b) 8 tahun sebanyak 267 anak (14,35%); (c) 9 tahun sebanyak 297 anak (15,97%); (d) 10 tahun sebanyak 319 anak (17,15%); (e) 11 tahun sebanyak 322 anak (17,31%); (f) 12 tahun sebanyak 233 anak (15,52%); (g) 13 tahun sebanyak 108 anak (5,80%); (h) 14 tahun sebanyak 54 anak (2,89%); (i) 15 tahun sebanyak 21 anak (1,13%); (j) 16 tahun sebanyak 10 anak (0,59%); (k) 17 tahun sebanyak 5 anak (0,26%); (l) 18 tahun sebanyak 4 anak (0,21%). (4) prosentase anak berkebutuhan khusus di tiap kecamatan, (a) Baturetno terdapat 18 anak (0,97%); (b) Batuwarno terdapat 97 anak (5,22%); (c) Bulukerto terdapat 106 anak (5,70%); (d) Eromoko terdapat 109 anak (5,86%); (e) Girimarto terdapat 136 anak (7,31%); (f) Giritontro terdapat 45 anak (2,42%); (g) Giriwoyo terdapat 7 anak (0,38%); (h) Jatipurno terdapat 34 anak (1,83%); (i) Jatiroto terdapat 38 anak (2,04%); (j) Jatisrono terdapat 162 anak (8,71%); (k) Karangtengah terdapat 22 anak (1,18%); (l) Kismantoro terdapat 45 anak (2,41%); (m) Manyaran terdapat 13 anak (0,69%); (n) Ngadirojo terdapat 106 anak (5,70%); (o) Nguntoronadi terdapat 15 anak (0,81%); (p) Paranggupito terdapat 15 anak (0,81%); (q) Pracimantoro terdapat 84 anak (4,52%); (r) Puhpelem terdapat 8 anak (0,44%); (s) Selogiri terdapat 111 anak (5,97%); (t) Sidoharjo terdapat 92 anak (4,94%); (u) Slogohimo terdapat 218 anak (11,72%); (v) Tirtomoyo terdapat 50 anak (2,68%); (w) Wonogiri terdapat 314 anak (16,89%); (x) Wuryantoro terdapat 15 anak (0,81%). (5) jumlah anak berkebutuhan khusus yang sudah terlayani pendidikannya sebanyak 1850 anak (99,47%) sedangkan yang belum mendapat layanan pendidikan sebanyak 10 anak (0,53%).
Kata kunci: anak berkebutuhan khusus, prevalensi, klasifikasi