Abstrak
Strategi Pengembangan Pariwisata Dalam Upaya Mewujudkan Identitas Solo Sebagai Kota Budaya (Studi Kasus Sekaten Di Keraton Surakarta )
Oleh :
Yoyok Adi Hermawan - K8408066 - Fak. KIP
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui strategi pengembangan pariwisata sekaten keraton Surakarta ,(2) Mengetahui faktor penghambat dan pendorong pengembangan pariwisata sekaten keraton Surakarta, (3) Untuk mengetahui identitas yang dibangun pemerintahan kota Surakarta dalam mewujudkan Solo kota budaya lewat sekaten.
Penelitian ini menggunakan metode deskiptif kualitatif dengan strategi penelitian berupa studi kasus tunggal terpancang. Teknik sampling yang digunakan yaitu teknik purposive sampling dan snowball sampling. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam, observasi langsung, dan pengumpulan dokumen. Untuk meningkatkan kesahihan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi data yaitu triangulasi sumber dan metode. Tahapan analisis interaktif penelitian ini yaitu pengumpulan data, reduksi data, intepretasi data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) pengembangan sekaten sebagai tujuan wisata di kota Solo dikemas menjadi tiga daya tarik wisata yakni wisata religi, wisata budaya dan wisata ekonomi pada umumnya serta wisata belanja pada khususnya, (2) faktor-faktor yang mendorong pengembangan wisata sekaten adalah adanya potensi keraton yang menjadi pemangku adat atau yang punya upacara itu sendiri, peran serta masyarakat baik dalam sekaten, barang-barang yang memilki folosofi di sekaten masih banyak ditemukan di sekaten Surakarta seperti gerabah dan sebagainya, peluang ke depannya yang bisa menempatkan sekaten menajdi salah satu destinasi wisata internasional, sekaten juga bisa menggerakan perekoomian masyarakat menengah kebawah, sebagai pelestarian tradisi. Faktor–faktor penghambat pengembangan sekaten yakni; masalah pendanaan yang masih kurang maksimal, karena sekaten membutuhkan biaya yang cukup besar, pengelolaan yang dikelola oleh keraton sendiri, belum ada regulasi kebijakan mengenai pengembangan sekaten sendiri. (3) Solo sebagai kota budaya belum sepenuhnya terwujud, banyak berbagai aspek yang belum digarap oleh pihak yang berwewenang dalam mengaktualisasikan nilai-nilai serta norma-norma yang terkandung dalam kota budaya, baik yang berupa benda maupun yang berupa non-benda,
Simpulan penelitian ini adalah strategi pengembangan sekaten kearah pariwisata dikemas menjadi 3 daya tarik wisata yakni wisata religi, wisata budaya dan wisata ekonomi. Solo kota budaya belum sepenuhnya terwujudkan.