Abstrak


Domestikasi Pembagian Kerja Berbasis Gender pada Bidang Ketenagakerjaan di Kota Surakarta : Penyebab dan Upaya Penyelesaian (Studi Kasus di PT Iskandar Indah Printing Textile, Perusahaan Roti Kecil, dan Solo Grand Mall)


Oleh :
Anisa Kesuma Arum - D0108037 - Fak. ISIP

ABSTRAK Salah satu kesenjangan dalam bidang ketenagakerjaan adalah domestikasi pembagian kerja antara tenaga kerja laki-laki dan tenaga kerja perempuan. Domestikasi pembagian kerja tersebut menempatkan perempuan pada bagian-bagian yang dianggap sebagai wilayah yang didefinisikan lebih cocok apabila dikerjakan oleh perempuan. Peneliti ingin mengetahui apa saja faktor penyebab dan upaya yang telah dilakukan dalam menekan tingkat domestikasi tersebut. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui wawancara dan studi dokumentasi. Penentuan informan diperoleh dengan teknik purposive sampling. Lokasi penelitian berada di PT Iskandar Indah Printing Textile, Perusahaan Roti Kecil, dan Solo Grand Mall.Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis gender dengan Metode Harvard yaitu dengan mengklasifikasikan kegiatan, akses, kontrol, dan faktor yang mempengaruhi ketiganya. Sedangkan validitas datanya menggunakan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa domestikasi pembagian kerja berbasis gender pada bidang ketenagakerjaan yang terjadi di Kota Surakarta khususnya pada PT Iskandar Indah Printing Textile, Perusahaan Roti Kecil, dan Solo Grand Mall disebabkan oleh dua faktor. Pertama, faktor internal yang meliputi human capital, serta minat dan mindset perempuan. Perempuan diidentikan sebagai makhluk lemah sehingga mereka ditempatkan pada pekerjaan yang ringan. Perempuan cenderung berminat terhadap hal yang bersifat feminim dan takut untuk bersaing dengan laki-laki. Kedua, faktor eksternal meliputi faktor demografi, sosial budaya, interpretasi agama, peraturan perusahaan dan kebijakan pemerintah. Faktor ini mengacu pada perubahan jumlah partisipasi angkatan kerja, budaya patriarki, interpretasi agama yang rancu, peraturan perusahaan yang tidak berwawasan gender dan kebijakan pemerintah yang tidak responsif gender. Perusahaan dan Pemerintah Kota Surakarta tidak melakukan upaya apapun terkait domestikasi karena tidak ada regulasi yang dapat digunakan sebagai pijakan untuk melakukan suatu tindakan. Perusahaan hanya memberi pelatihan ketrampilan saja. Oleh karena itu untuk menekan tingkat domestikasi pembagian kerja perusahaan harus meningkatkan kualitas sumber daya perempuan dengan memberikan pelatihan dan kursus. Selain itu Pemerintah Kota Surakarta perlu memberikan kesempatan yang lebih besar bagi perempuan untuk lebih berperan terutama dalam bidang ketenagakerjaan melalui program pembangunan yang menitikberatkan pada perempuan sebagai subjeknya untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam dunia kerja. Selanjutnya perlu dibuat dan disahkan regulasi yang lebih responsif dan peka terhadap berbagai isu gender pada bidang ketenagakerjaan.