Abstrak


Penggantian sebagian agregat kasar dengan agregat bambu ditinjau dari variasi persentase dan variasi dimensi terhadap kuat tarik belah beton


Oleh :
Anggit Sarwo Wiyono - K1508030 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah : Meninjau variasi dimensi dan persentase penggantian agregat bambu untuk mengetahui pengaruh penggantian agregat bambu, mengetahui seberapa besar perbedaan kuat tarik belah beton normal dengan beton agregat bambu, mengetahui persentase penggantian agregat bambu yang optimal agar diperoleh kuat tarik belah beton agregat bambu yang maksimal, mengetahui variasi dimensi agregat bambu yang optimal agar diperoleh kuat tarik belah beton agregat bambu yang maksimal. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuantitatif. Secara umum penelitian ini dilakukan di kampus V UNS Pabelan Surakarta. Penelitian ini disebut penelitian eksperimen. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah beton berbentuk silinder (diameter 150 mm dan tinggi 300 mm) sebanyak 33 buah benda uji, beton normal dengan fc’ 25 MPa sebanyak 6 buah benda uji, beton agregat bambu sebanyak 27 buah benda uji. Pengujian nilai kuat tarik belah dilakukan setelah perawatan 28 hari. Penggantian agregat bambu yaitu pada persentase 0%, 20%, 40% dan 60%. Ukuran agregat bambu yaitu 10x10x10 mm dan 15x15x10 mm dengan perbandingan variasi dimensi 1:1, 1:2 dan 2:1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggantian agregat bambu berpengaruh terhadap kuat tarik belah beton. Semakin besar persentase penggantian agregat bambu, maka semakin menurun nilai kuat tarik belah beton. Beton normal dengan beton yang sebagian agregat kasar diganti dengan agregat bambu memiliki perbedaan terhadap kuat tarik belah beton, seiring meningkatnya persentase agregat bambu, maka nilai kuat tarik belah beton mengalami perbedaan yang signifikan adapun nilai perbedaannya adalah sebagai berikut BB.20.1=16,5%, BB.20.2=17,5%, BB.20.3=7,9%, BB.40.1=46,3%, BB.40.2=54,3%, BB.40.3=56,2%, BB.60.1=90,8%, BB.60.2= 94,4% dan BB.60.3= 79,1%. Semakin besar persentase penggantian agregat bambu, maka semakin menurun nilai kuat tarik belah beton sehingga tidak didapati persentase penggantian agregat bambu yang optimal. Variasi dimensi agregat bambu optimal agar diperoleh nilai kuat tarik belah yang maksimal ada pada variasi dimensi 2:1 sebesar 1,55 MPa. Kata Kunci : Beton agregat bambu, Kuat tarik belah beton