ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) latar belakang runtuhnya Uni Soviet, (2) proses runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991 dan (3) pengaruh runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991 terhadap eksistensi sosialisme-komunisme.
Penelitian ini menggunakan metode historis. Sumber data yang digunakan adalah sumber sejarah yang berupa sumber tertulis primer maupun sumber data tertulis sekunder. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah studi pustaka, melalui membaca maupun menganalisis sumber baik buku maupun surat kabar. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis historis. Dalam metode sejarah atau historis, langkah-langkah yang harus dilalui dalam pelaksanaan meliputi empat langkah, yaitu heuristik, kritik, intepretasi dan historiografi.
Hasil penelitian ini adalah: (1) Runtuhnya Uni Soviet dilatarbelakangi oleh krisis (politik, ekonomi, sosial), Glasnost dan Perestroika, juga konflik etnis. Krisis politik di Uni Soviet, disebabkan oleh Leninisme. Krisis ekonomi di Uni Soviet terjadi karena inefisiensi yang kronis dari sistem yang dikolektivasi, keborosan ekonomi, keterbelakangan teknologi dan sistem hegemoninya. Krisis sosial budaya di Uni Soviet terjadi karena adanya pembagian kelas dalam kehidupan masyarakat Uni Soviet, rendahnya kualitas kehidupan masyarakat Uni Soviet, serta tidak diperbolehkan berkembangnya kreativitas masyarakat oleh pemerintah Uni Soviet. Glasnost dan Perestroika yang dicanangkan oleh Gorbachev merupakan pemicu bagi meledaknya revolusi sosial di negara-negara Eropa Timur. Glasnost dan Perestroika membuat dunia komunis meragukan sistem sosial-komunis mereka untuk dapat tetap menjawab tantangan zaman. Konflik etnis di Uni Soviet tumbuh dari kesadaran akan eksistensi kelompoknya. Gorbachev terlambat dalam menyadari pentingnya permasalahan etnis, sehingga sudah telanjur banyak terjadi kerusuhan, demonstrasi dan protes dari etnis-etnis di beberapa tempat di Uni Soviet yang terjadi secara berturut-turut, namun sporadis. (2) Runtuhnya Uni Soviet terjadi setelah satu persatu republik-republik di Uni Soviet melepaskan diri dari USSR. Banyak cara telah dilakukan Gorbachev untuk mencegah disintegrasi Uni Soviet, namun gagal. Pemerintah Uni Soviet berakhir ditandai dengan pengunduran diri Presiden Uni Soviet, Mikhail Gorbachev pada tanggal 25 Desember 1991 dan pembentukan CIS oleh pemimpin Rusia, Boris Yeltsin. (3) Runtuhnya Uni Soviet yang menandai matinya komunisme dan berakhirnya Perang Dingin, membawa konsekuensi yang sangat nyata bagi perpolitikan dunia. Komunisme sudah tidak memiliki kekuatan sosial seperti sebelum runtuhnya Uni Soviet. Pasca Perang Dingin mulai berkembanglah pemikiran sosialisme demokratik yang bertujuan mengoreksi kesalahan sosialisme-komunisme Uni Soviet dan membangun konsep alternatif sosialisme dalam hubungan dengan demokrasi sosial. Runtuhnya sosialisme-komunisme menyebabkan liberalisme-kapitalisme menjadi satu-satunya ideologi yang berjaya bahkan hingga saat ini. Ada pula pemikir-pemikir lainnya yang mempunyai prediksi berbeda tentang konsep perpolitikan pasca Perang Dingin dan mengemukakan paradigma alternatif untuk menjawab kelemahan dari sistem liberal.