Abstrak


Perancangan standard operating procedures (sop) pasca panen rimpang tanaman obat dengan metode pdca (plan, do, check, act) di klaster biofarmaka karanganyar


Oleh :
Pungky Nor Kusumawardhani - I0308062 - Fak. Teknik

Klaster Biofarmaka Karanganyar berpotensi tinggi menjadi salah satu sentra biofarmaka di Indonesia, sebab sektor pertanian tanaman obat memberikan kontribusi sebesar 21% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PRDB) Kabupaten Karangayar. Saat ini terdapat sepuluh kelompok tani yang menjadi anggota Klaster Biofarmaka Kabupaten Karanganyar. Komoditas utamanya adalah jahe, temulawak, dan kunyit. Produktivitas klaster mencapai 1400 ton dengan luas lahan sekitar 270 ha. Meskipun produktivitas klaster tinggi, dari segi kualitas masih terdapat masalah dimana produk simplisia tidak lolos menjadi bahan baku pabrikan di perusahaan jamu karena kadar airnya yang melebihi 10%. Oleh karena itu, untuk menjamin kualitas produk yang dihasilkan oleh Klaster Biofarmaka diperlukan sebuah sistem pengendalian kualitas secara kontinyu melalui perbaikan berkesinambungan (continuous improvement) dalam kegiatan pasca panen. Continuous improvement merupakan salah satu cara untuk mengendalikan proses yang sedang berlangsung agar terjadi peningkatan kualitas. Penerapan continuous improvement dilakukan dalam empat tahap sesuai dengan siklus Deming yaitu plan, do, check, dan act (PDCA). Tahapan PDCA dimulai dari perencanaan perbaikan, pelaksanaan rencana perbaikan, pemeriksaan hasil rencana, dan tindakan korektif terhadap hasil yang diperoleh yang berupa standarisasi prosedur pasca panen dalam bentuk Standard Operating Procedure (SOP) yang dapat diimplementasikan di Klaster Biofarmaka. SOP yang dirancang terdiri dari keseluruhan tahapan pasca panen untuk produk simplisia dan serbuk. Dari pelaksanaan continuous improvement didapatkan hasil bahwa yang memerlukan tindak lanjut perbaikan adalah tahap pengemasan dan penyimpanan. Setelah divalidasi keseluruhan SOP yang dirancang dapat diimplementasikan di Klaster Biofarmaka, namun untuk mempertahankan kualitas produk tetap memerlukan konsistensi dari pihak klaster untuk mau menjalankan prosedur pasca panen sesuai dengan SOP. Kata kunci: biofarmaka, continuous improvement, PDCA, SOP.