;

Abstrak


Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe thinking aloud pairs problem solving (tapps) dan missouri mathematics project (mmp) ditinjau dari tingkat kreativitas belajar siswa kelas viii smp negeri di Kabupaten Pacitan


Oleh :
Khoirul Qudsiyah - S851102018 - Sekolah Pascasarjana

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Diantara model pembelajaran kooperatif tipe TAPPS, MMP dan Konvensional manakah yang dapat memberikan prestasi belajar matematika yang lebih baik, (2) Diantara tingkat kreativitas siswa, yang dapat memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, kreativitas tinggi, sedang atau rendah, (3) Pada masing-masing model pembelajaran manakah di antara tingkat kreativitas siswa yang dapat memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, kreativitas tinggi, sedang atau rendah, (4) Pada masing-masing tingkat kreativitas siswa (tinggi, sedang, dan rendah), manakah di antara model pembelajaran yang dapat memberikan prestasi belajar matematika lebih baik, model pembelajaran kooperatif tipe TAPPS, MMP atau konvensional. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental semu. Rancangan penelitian ini menggunakan desain faktorial 3 x 3. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri se-Kabupaten Pacitan pada tahun ajaran 2011/2012. Sedangkan untuk sampel dipilih dengan cara stratified cluster random sampling. Banyak sampel 275 siswa dengan 92 siswa untuk kelas eksperimen I, 92 siswa untuk kelas eksperimen II dan 91 siswa untuk kelas kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket kreativitas belajar dan tes prestasi belajar matematika. Uji coba instrumen angket meliputi validitas isi, konsistensi internal dan reliabilitas. Uji coba tes meliputi validitas isi, tingkat kesukaran, daya beda dan reliabilitas. Untuk uji normalitas menggunakan uji Liliefors, uji homogenitas menggunakan uji Bartlett. Tes keseimbangan yang digunakan yaitu anava satu jalan dengan sel tak sama untuk mengetahui kemampuan awal matematika yang sama. Uji tes matematika menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) Pembelajaran dengan model pembelajaran TAPPS menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan model pembelajaran MMP dan lebih baik daripada model pembelajaran konvensional, sedang model pembelajaran MMP sama baik dengan model pembelajaran konvensional, (2) Prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai kreativitas tinggi lebih baik dibanding dengan siswa yang mempunyai kreativitas sedang, prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai kreativitas tinggi lebih baik dibanding dengan siswa yang mempunyai kreativitas rendah, dan prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai kreativitas sedang sama baik dengan siswa yang mempunyai kreativitas rendah, (3) Dilihat dari masing-masing model pembelajaran, prestasi belajar matematika siswa dengan kreativitas tinggi lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa dengan kreativitas sedang dan rendah, sedangkan prestasi belajar matematika siswa dengan kreativitas sedang sama baik dengan prestasi belajar matematika siswa dengan kreativitas rendah, (4) Dilihat dari masing-masing tingkat kreativitas, baik tinggi, sedang maupun rendah prestasi belajar matematika siswa dengan model pembelajaran TAPPS sama baik dengan model pembelajaran MMP tetapi lebih baik daripada prestasi belajar matematika dengan model konvensional. Sedangkan prestasi belajar siswa dengan model pembelajaran MMP sama baik dengan model konvensional. Kata Kunci: TAPPS, MMP, Konvensional, Kreativitas Belajar