Abstrak


Eksplorasi bakteriofage virulen terhadap xanthomonas campestris pv. campestris asal kopeng untuk mengendalikan busuk hitam kubis


Oleh :
Agung Nugroho - H0708002 - Fak. Pertanian

Tanaman kubis merupakan tanaman sayuran bernilai gizi yang sudah sering dibudidayakan oleh para petani. Desa Kopeng, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah merupakan salah satu daerah sentra pertanaman kubis yang cukup besar, namun produksinya masih jauh dari yang diharapkan akibat tingginya tingkat serangan OPT. Penyakit busuk hitam (Black rot) yang disebabkan Xanthomonas campestris pv. campestris (Xcc) termasuk salah satu penyakit tanaman kubis yang selalu ditemukan pada daerah tersebut. Studi ini tentang upaya pemanfaatan virus yaitu bakteriofage virulen sebagai agens hayati bakteri pathogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengisolasi bakteriofage asal Kopeng serta mengkaji pemanfatannya dalam menginfeksi Xcc penyebab busuk hitam. Penelitian ini dilaksanakan pada Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman serta Laboratorium Biologi Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, serta penanaman di Kebun Benih Hortikultura (KBH) Tawangmangu, Jawa Tengah mulai Maret 2012 hingga Juli 2012. Penelitian dilakukan 2 tahap yaitu : (1) isolasi bakteriofage dengan plaque assay, (2) uji bakteriofage dalam mengendalikan busuk hitam pada tanaman kubis. Unit percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan total 4 macam perlakuan dengan 6 ulangan. Perlakuan terdiri dari bakteriofage asal daun kubis sakit, asal akar kubis sakit, asal tanah rhizosfer kubis sakit, serta kontrol. Variabel pengamatan meliputi jumlah bakteriofage, saat muncul gejala, insiden penyakit, serta keparahan penyakit. Data pengamatan ditransformasi archsin untuk uji normalitas, kemudian dianalisis menggunakn uji F (fisher test) taraf 5% dilanjutkan dengan uji regresi stepwise Hasil penelitian menunjukkan pada pelaksanaan plaque assay seluruh isolat bakteriofage berhasil diisolasi. Hasil pengamatan intensitas penyakit pada uji lapang meliputi saat kemunculan gejala, insiden penyakit, serta keparahan penyakit menunjukan bahwa perlakuan bakteriofage yang dilakukan terhadap Xcc berpengaruh nyata pada perlakuan kontrol, serta menimbulkan pengaruh tertinggi pada insiden dan keparahan penyakit sebesar 61,13% dan 14,18%. Kemampuan bakteriofage dalam mengendalikan bakteri pathogen busuk hitam pada kondisi lingkungan yang sama, tidak dipengaruhi oleh asal isolat bakteriofage tersebut yang ditunjukkan dengan nilai insiden dan keparahan penyakit yang tidak jauh berbeda pada perlakuan isolat bakteriofage asal tanah rhizosfer tanaman sakit, daun tanaman sakit, maupun akar tanaman sakit.